Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Ayat Al-Qur'an Tentang Semangat dan Motivasi Hidup

Ayat-ayat Al-Qur'an yang membahas soal semangat dan motivasi dalam hidup.

Ayat Al-Qur'an Tentang Semangat dan Motivasi Hidup
Sejumlah santri sepuh membaca Alquran di serambi Masjid Agung Payaman, Komplek Pondok Pesantren Sepuh, Payaman, Magelang, Jateng, Selasa (7/5/2019). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/ama.

tirto.id - Menghadapi ujian dan cobaan hidup yang diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala, sebaiknya selalu disertai dengan harapan dan semangat bahwa semua akan berlalu, kemudian berubah menjadi kebahagiaan.

Sejatinya dunia ini hanyalah tempat bagi semua manusia untuk diuji, tak terkecuali para Nabi dan Rasul yang juga mendapat ujian hidup dengan level luar biasa beratnya.

Ada banyak ayat di Al-quran yang membahas tentang semangat dan motivasi hidup seseorang.

Selain itu, seseorang juga dianjurkan menghindari beberapa sikap saat menghadapi ujian dari Allah, karena hal tersebut akan melemahkan diri sendiri secara mental dan fisik.

Ayat Al-Qur'an Tentang Kesabaran

Berikut ayat-ayat yang membahas soal motivasi hidup serta beberapa sikap yang sebaiknya dihindari agar selalu bersemangat dan sabar saat menghadapi ujian dan cobaan:

1. Jangan berputus asa dari rahmat Allah (Surah Yusuf ayat 87)

Seperti ujian yang harus dihadapi Nabi Ya’qub, saat putra-putranya sangat membenci Yusuf dan Benyamin, putra beliau dari istri yang berbeda.

Yusuf dan Benyamin kemudian diajak oleh saudara-saudaranya tersebut ke sebuah tempat terpencil karena hendak dibunuh dengan dimasukkan dalam sumur yang dalam.

Mengalami kehilangan anak kesayangan sekaligus dua orang, Nabi Ya’qub tidak marah kepada putra-putranya tersebut yang sudah membawa Yusuf dan Benyamin.

Ia malah menyuruh mereka untuk kembali mencari saudaranya, seperti yang diabadikan dalam ayat Al Quran Surat Yusuf:87 seperti berikut:

يٰبَنِىَّ اذۡهَبُوۡا فَتَحَسَّسُوۡا مِنۡ يُّوۡسُفَ وَاَخِيۡهِ وَلَا تَايۡــَٔسُوۡا مِنۡ رَّوۡحِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّهٗ لَا يَايۡــَٔسُ مِنۡ رَّوۡحِ اللّٰهِ اِلَّا الۡقَوۡمُ الۡكٰفِرُوۡنَ

Yaa baniyyaz habuu fatahassasuu miny Yuusufa wa akhiihi wa laa tai'asuu mir rawhil laahi innahuu laa yai'asu mir rawhil laahi illal qawmul kaafiruun

Artinya: "Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir."

Larangan untuk berputus asa dari rahmat Allah, seperti dilansir laman nu.or.id walau sepertinya sudah tidak ada harapan, ditekankan dalam ayat tersebut.

Seorang muslim harus yakin bahwa Allah akan selalu menolong dan memberi jalan keluar, karena hanya orang yang tidak beriman kepada Allah saja yang mudah berputus asa.

2. Jangan bersedih dan berduka cita (Surah At-Taubah ayat 40)

Demikian pula dengan ujian yang dihadapi oleh Rasulullah Muhammad Salallahu ‘alaihi wassalam, saat dikejar oleh musuhnya kala ia hendak hijrah dari Mekah ke Madinah dan harus bersembunyi dalam gua, seperti pada Surat At-Taubah ayat 40:

لَّا تَنصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ ٱللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ثَانِىَ ٱثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِى ٱلْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَٰحِبِهِۦ لَا تَحْزَنْ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُۥ بِجُنُودٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱلسُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ ٱللَّهِ هِىَ ٱلْعُلْيَا ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Illā tanṣurụhu fa qad naṣarahullāhu iż akhrajahullażīna kafarụ ṡāniyaṡnaini iż humā fil-gāri iż yaqụlu liṣāḥibihī lā taḥzan innallāha ma'anā, fa anzalallāhu sakīnatahụ 'alaihi wa ayyadahụ bijunụdil lam tarauhā wa ja'ala kalimatallażīna kafarus-suflā, wa kalimatullāhi hiyal-'ulyā, wallāhu 'azīzun ḥakīm

Artinya: "Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita". Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

3. Jangan bersikap lemah (Surah Ali Imran ayat 139)

Bersikap lemah dan selalu sedih juga bukan hal yang dianjurkan saat sedang diuji, padahal dengan ujian itu maka derajat seseorang bisa diangkat lebih tinggi lagi. Seperti disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 139 berikut ini:

وَلَا تَهِنُوۡا وَ لَا تَحۡزَنُوۡا وَاَنۡتُمُ الۡاَعۡلَوۡنَ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ‏

Wa laa tahinuu wa laa tahzanuu wa antumul a'lawna in kuntum mu'miniin

Artinya: "Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman".

4. Jangan membenci ujian dan perintah Allah (Surah Al-Baqarah ayat 216)

Apa yang diperintahkan dan ditimpakan kepada manusia, adalah yang terbaik walau sepertinya terlihat bahwa itu buruk.

Dengan demikian seorang muslim dilarang untuk membenci perintah Allah, misalnya saja perintah perang seperti pada surat Al Baqarah ayat 216:

كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الۡقِتَالُ وَهُوَ كُرۡهٌ لَّـكُمۡ‌ۚ وَعَسٰۤى اَنۡ تَكۡرَهُوۡا شَيۡـــًٔا وَّهُوَ خَيۡرٌ لَّـکُمۡ‌ۚ وَعَسٰۤى اَنۡ تُحِبُّوۡا شَيۡـــًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمۡؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ وَاَنۡـتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ

Kutiba alaikumulqitaalu wa huwa kurhullakum wa 'asaaa an takrahuu shai'anw wa huwa khairullakum wa 'asaaa an tuhibbo shai'anw wa huwa sharrullakum; wallaahu ya'lamu wa antum laa ta'lamuun

Artinya: "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".

Dengan selalu berharap, sabar dan tidak putus asa dalam menjalani ujian dan cobaan dari Allah, maka ada beberapa hal ini yang dijanjikan oleh Sang Pencipta untuk manusia:

1. Jalan keluar atau solusi dari masalah

Seperti pada surat Ath-Thalaq 2-3, dijanjikan jalan keluar dari ujian dan cobaan yang diberikan:

“...Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS Ath-Thalaq 2-3).

2. Hari kemudian lebih baik dari hari sekarang

Pada surat Adh-Dhuha ayat 4, dijanjikan untuk orang yang bersabar bahwa hari esok (akhirat) akan lebih baik dari pada hari ini:

“Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”

3. Sesudah kesulitan ada kemudahan

Jika saat ini terasa sulit karena masalah dan ujian hidup yang sedang dijalani, maka yakinlah bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Bahkan ada dua kemudahan yang dijanjikan dalam satu kesulitan. Surat Al-Insyirah ayat 5-6 mencatat itu:

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Al-Insyirah 5-6).

Juga surat An-Nahl ayat 97:

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-Nahl 97).

Selalu sabar dan berbaik sangka kepada Allah akan memudahkan bagi setiap orang saat menjalani ujian dalam hidup.

Baca juga artikel terkait SURAH AL-QURAN atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno