Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Asbabun Nuzul Surat Al-Maidah Ayat 51 Lengkap dengan Terjemahan

Asbabul Nuzul Surat Al-Maidah ayat 51 memiliki 2 riwayat, apa saja itu? Berikut penjelasannya.

Asbabun Nuzul Surat Al-Maidah Ayat 51 Lengkap dengan Terjemahan
ilustrasi Al-Qur'an. (istockphoto)

tirto.id - Asbabunnuzul Surah Al-Maidah ayat 51 secara umum memiliki 2 riwayat.

Pertama, larangan kebiasaan masyarakat Madinah yang bersekutu dengan beberapa pihak untuk saling membantu apabila diserang kelompok di luar persekutuan. Kedua, ketika terjadi serangan kuat terhadap suatu kelompok pada Perang Uhud.

Asbabunnuzul merupakan peristiwa, perkataan, atau perbuatan yang menjadi sebab-sebab diturunkannya ayat-ayat Al-Qur’an.

Meskipun demikian, tidak semua ayat dalam kitab suci umat Islam tersebut memiliki asbabunnuzul.

WebsiteNU Online menuliskan bahwa para mufasir Al-Qur’an sepakat bahwa, “asbabunnuzul adalah diturunkan ayat Al-Qur’an atas sebuah kejadian untuk mengabadikannya atau menjelaskan hukum atas kejadian tersebut.”

Salah satu fungsi adanya asbabunnuzul adalah membantu memberikan penjelasan terhadap beberapa ayat.

Asbabul Nuzul Surat Al-Maidah Ayat 51 Lengkap dengan Terjemahan

Salah satu ayat Al-Qur’an yang memiliki asbabunnuzul adalah Surah Al-Maidah ayat 51. Berikut ini lafal Arab, Arab-Latin, dan terjemahan Surah Al-Maidah ayat 51:

۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُوْدَ وَالنَّصٰرٰٓى اَوْلِيَاۤءَ ۘ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاِنَّهٗ مِنْهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ٥١

Arab Latinnya:

Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tattakhiżul-yahụda wan-naṣārā auliyā`, ba'ḍuhum auliyā`u ba'ḍ, wa may yatawallahum mingkum fa innahụ min-hum, innallāha lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn.

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia[-mu]. Sebagian mereka menjadi teman setia bagi sebagian yang lain. Siapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim,” (QS. Al-Maidah [5]: 51).

Terdapat dua riwayat secara umum mengenai asbabunnuzul Surah Al-Maidah ayat 51. Pertama, asbabunnuzul Surah Al-Maidah ayat 51 ditujukan supaya masyarakat Madinah tidak terikat persekutuan dengan beberapa pihak.

Masyarakat Madinah sebelum maupun setelah hijrah memiliki kebiasaan menjalin hubungan persekutuan dengan beberapa pihak untuk saling membantu apabila salah satu pihak diserang kelompok lain di luar perjanjian.

Dalam konteks lebih khusus, Ubadah bin as-Samit, seorang tokoh muslim dari Bani ‘Auf bin Khazraj dan Abdullah bin Ubay bin Salul, tokoh munafik dari Madinah terikat perjanjian saling membantu dengan Kaum Yahudi Bani Qainuqa apabila diserang.

Suatu ketika, Bani Qainuqa menjalankan pemberontakan kepada Rasulullah Saw. Abdullah bin Ubay mendukung dan melibatkan diri dalam pemberontakan tersebut. Namun, Ubadah bin as-Samit justru berpihak kepada Rasulullah SAW.

Ubadah bin as-Samit berada di pihak kaum muslimin dan menyatakan, “Aku berpihak kepada Allah, Rasul-Nya, dan kaum mukmin. Aku menyatakan tidak lagi mendukung dan terikat perjanjian dengan orang-orang kafir itu”.

Dari sinilah kemudian Surah Al-Maidah ayat 51 diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Kedua, seperti dikutip situs NU, Ismail bin Abdurrahman As-Sudi, seorang ulama asal Hijazi menjelaskan bahwa asbabunnuzul Surah Al-Maidah ayat 51 adalah ketika terjadinya serangan kuat kepada suatu kelompok pada perang Uhud.

Pada waktu itu, kelompok tersebut takut apabila kafir menyiksa mereka, sehingga seorang muslim dari mereka berkata:

Saya bergabung dengan orang Yahudi dan menjadikan mereka sebagai tempat berlindung, karena saya khawatir orang-orang Yahudi menyiksa saya”.

Tidak hanya itu, seorang muslim lain dari kelompok tersebut juga berkata berikut, “Saya bergabung dengan orang Nasrani dari Syam dan menjadikannya pelindung.”

Hal inilah yang menjadi sebab turunnya Surah Al-Maidah ayat 51.

Baca juga artikel terkait ASBABUN NUZUL atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno