tirto.id - Asbabunnuzul adalah sebab-sebab yang menjadi latar belakang turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Meskipun demikian, tidak semua ayat di dalam Al-Qur’an memiliki asbabunnuzul.
Ada beberapa hal penting untuk mempelajari asbabunnuzul suatu ayat. Melalui asbabunnuzul, seseorang bisa tahu hikmah dan rahasia ditetapkan sebuah hukum syariat. Selain itu, asbabunnuzul juga memberikan penjelasan atas turunnya beberapa ayat.
Tidak ada salahnya seorang muslim turut mengetahui metode untuk mengetahui asbabunnuzul. Dalam tulisan turut dibahas mengenai macam asbabunnuzul yang ada.
Metode Mengetahui Asbabunnuzul
Cara mengetahui asbabunnuzul dan penjelasannya dilakukan dengan melacaknya melalui riwayat-riwayat hadis, terutama yang berstatus sahih. Asbabunnuzul tidak dapat diciptakan melalui pemikiran sendiri karena menjadi bagian peristiwa yang terjadi di masa tertentu.
Alasan digunakannya hadis sahih untuk melacak asbabunnuzul karena beberapa hal. Hadis sahih memiliki sanad bersambung, diriwayatkan perawi berkualitas dan hafalan kuat, hingga sanad dan matannya tidak ada syadz serta illah.
Muchlis M. Hanafi (ed.) dalam buku Asbabun-Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur’an (2017) menuliskan, cara paling otentik untuk mengetahui riwayat asbabunnuzul yakni melalui riwayat-riwayat hadis yang disampaikan Nabi kepada para sahabatnya. Mereka adalah pihak yang tahu persis keadaan di zaman Nabi Muhammad ﷺ
Para sahabat berperan penting dalam mengetahui asbabunnuzul karena hidup di masa nabi. Mereka mengetahui serta menyaksikan proses turunnya wahyu, termasuk peristiwa yang melingkupinya.
Namun, para sahabat begitu berhati-hati dalam meriwayatkan hadis Nabi Muhammad ﷺ. Kewaspadaan ditingkatkan terutama ketika menyampaikan hadis berkaitan asbabunnuzul ayat Al-Qur’an.
Abù al-Èasan 'Aliy al-Wàëidi menjelaskan bahwa riwayat-riwayat asbabunnuzul hanya dapat diketahui dengan mendengar dari para sahabat. Hal ini karena para sahabat telah bersungguh-sungguh mencari dan mengetahui asbabunnuzul.
Dari pernyataan Abù al-Èasan 'Aliy al-Wàëidi tersebut, kemudian muncul pertanyaan, Bagaimana riwayat-riwayat asbabunnuzul para tabiin yang muncul setelah masa sahabat?"
Jalàluddìn as-Suyùtiy menyampaikan bahwa riwayat-riwayat asbabunnuzul dari para tabiin yang dikenal jelas sebab dan berkualitas sahih dapat diterima. Hal ini senada dengan kasus hadis-hadis marfu yang dapat diterima jika diriwayatkan para tabiin dengan menimba ilmu dari para sahabat langsung.
Sementara itu, asbabunnuzul memiliki beberapa fungsi. Menurut jurnal Asbabun Nuzul: Pengertian, Macam-Macam, Redaksi, dan Urgensi (2016) oleh Pan Suaidi dijelaskan,pengetahuan asbabunnuzul memiliki fungsi berikut:
- Mengetahui hikmah dan rahasia diundangkannya suatu hukum dan perhatian syara’ terhadap kepentingan umum, tanpa membedakan etnik, jenis kelamin, dan agama.
- Mengetahui asbab an-nuzul membantu memberikan kejelasan terhadap beberapa ayat.
- Pengetahuan asbab an-nuzul dapat mengkhususkan (takhsis) hukum terbatas pada sebab, terutama ulama yang menganut kaidah (khusus as-sabab) sebab khusus.
- Asbabunnuzul dapat membantu memahami apakah ayat berlaku umum atau khusus dan bagaimana penerapannya.
- Asbabunnuzul mempermudah orang dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur'an dan memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan, sebab mengetahui turunnya.
Apa Saja Macam Asbabunnuzul?
Asbabunnuzul dibedakan menjadi dua berdasarkan jumlah ayat yang turun beserta sebabnya. Rincian macam asbabunnuzul sebagai berikut:
1. Ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid
Ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid adalah beberapa sebab yang menjadi latar belakang untuk satu ayat Al-Qur'an. Contohnya yaitu turunnya surah Al-Ikhlas ayat 1-4 karena beberapa sebab sekaligus.2. Ta'addud an-nazil wa al-asbab wahid
Ta'addud an-nazil wa al-asbab wahid adalah satu sebab yang menjadi latar belakang turunnya beberapa ayat dalam Al-Qur'an. Contohnya adalah turunnya surah Ad-Dukhan ayat 10, 15, 16 yang dilatarbelakangi satu sebab saja.Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar & Ilham Choirul Anwar