tirto.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Hasyim Asy'ari, menjelaskan mengenai mekanisme debat capres-cawapres yang akan dimulai pada 12 Desember 2023.
Di masing-masing debat baik capres maupun cawapres akan diberi topik yang bervariasi. Debat pertama yang akan diikuti oleh capres akan membahas mengenai pemerintahan, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan akan publik dan kerukunan warga.
Debat kedua yang akan diikuti cawapres akan membahas mengenai tema ekonomi, baik ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.
Debat ketiga yang diikuti capres akan membahas pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Debat keempat dan menjadi debat terakhir cawapres akan diisi mengenai tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Debat kelima atau penutup akan diikuti oleh capres dengan tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya dan inklusi.
"Itu yang menjadi tema untuk debat pertama sampai debat kelima dan juga porsi untuk siapa yang akan tampil dalam perdebatan itu," kata Hasyim Dalam konferensi pers di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu malam (6/12/2023)
Mengenai moderator saat ini masih dalam pembahasan dan Hasyim menyampaikan dalam setiap sesi debat akan diikuti oleh moderator laki-laki dan perempuan.
"Ini sedang kita matangkan," kata Hasyim.
Mengenai panelis, pihak KPU masih membuka opsi usulan dari masing-masing tim sukses capres-cawapres. Dia memberikan tenggat waktu hingga Jumat (8/12/2023) untuk memberikan nama usulan panelis debat.
"Kami tunggu sampai hari Jumat," kata dia.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Reja Hidayat