tirto.id - Petugas gabungan Kelurahan Sayang, Cianjur, Jawa Barat, berhasil menangkap 5 ekor buaya berukuran 3 sampai 5 meter yang lepas dari penangkaran akibat tembok yang jebol. Buaya tersebut merupakan titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Kepala Kelurahan Sayang, Wiji Eko, mengatakan penangkaran buaya yang jebol merupakan tanah milik seorang pengusaha di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Sayang. Buaya lepas berawal saat hujan turun deras disertai angin kencang pada Rabu malam.
"Buaya yang ada di dalam penangkaran sekitar 80 ekor milik BKSDA sesuai yang tertera dalam surat penitipan, namun kami belum tahu berapa jumlah yang kabur, baru 5 ekor yang sudah berhasil ditangkap," katanya dikutip Antara, Jumat (10/4/2024).
BKSDA wilayah I Bogor, mengakui 80 ekor buaya di penangkaran di Kelurahan Sayang, Kabupaten Cianjur, merupakan titipan balai sejak beberapa tahun terakhir karena kesulitan mendapat tempat.
Kepala Bidang KSDA Wilayah I Bogor, Diah Qurani Kristina, mengatakan buaya tersebut diambil alih BKSDA 2018 dari lokasi yang sama karena berbagai permasalahan termasuk perizinan.
"Statusnya penangkaran BKSDA karena kami tidak memiliki tempat sehingga tetap dititipkan di lokasi di Kelurahan Sayang. Jumlah yang dititipkan pada tahun 2018 sekitar 80 ekor," katanya.
Bahkan penitipan di lokasi tersebut diperkuat dengan surat berita acara penitipan satwa jenis buaya muara, namun jumlah buaya saat ini berpotensi berkurang karena kemungkinan besar mati dan dimakan buaya lain.
Namun, seiring kaburnya buaya akibat tembok penangkaran di Cianjur jebol membuat pihaknya berencana memindahkan lima buaya yang kabur ke tempat penitipan di Taman Safari Indonesia, sedangkan puluhan buaya lainnya masih menunggu lokasi yang memadai.
"Kami terpaksa menitipkan di lokasi penyitaan di Cianjur saat itu karena tidak memiliki tempat yang cukup untuk menampung 80 buaya yang berukuran besar itu, namun dalam waktu dekat akan segera dipindahkan secara bertahap," katanya.