tirto.id - Sinar matahari merupakan sumber terbaik vitamin D dan tentu saja dibutuhkan untuk tubuh. Namun, pandemi Corona yang terjadi hampir di seluruh dunia membuat orang harus selalu berada di rumah dan tidak bepergian kecuali untuk urusan penting.
Dampaknya, selama kurang lebih tiga bulan terakhir, orang-orang merasa terkurung dan kurang mendapatkan sinar matahari.
Meskipun beberapa negara telah melonggarkan kebijakan lockdown dan karantina wilayah, masih banyak orang yang memilih selalu berada di rumah agar tetap aman dan terhindah dari wabah COVID-19.
Bisa jadi karena tidak adanya kegiatan di luar ruangan, seperti berjalan kaki ke pasar setiap hari, atau naik angkutan umum ke tempat kerja, orang hanya mendapatkan sedikit vitamin D, karena paparan sinar mataharinya sekarang terbatas.
Ada beberapa tanda yang harus diwaspadai jika kurang menerima sinar matahari atau vitamin D secara alami, berikut ulasannya seperti dilansir dari Indian Express:
1. Mengalami banyak perubahan suasana hati, mulai dari stres dan kecemasan, hingga depresi dan kegilaan.
Ini adalah salah satu tanda klasik bahwa tubuh tidak menerima cukup sinar matahari alami.
Keluarlah lebih sering dari rumah, seperti berdiri di balkon atau teras dan biarkan tubuh terkena vitamin D.
2. Saat lockdown, banyak orang mungkin mengalami rambut rontok lebih banyak dari biasanya.
Ini juga salah satu tanda bahwa tubuh vitamin D. Berjemur di bawah sinar matahari dapat mencegah dari penipisan rambut.
3. Kemungkinan mengalami beberapa jenis nyeri otot, atau merasa lebih lelah dibanding sebelumnya.
Kondisi tersebut bisa saja terjadi karena kekurangan vitamin D. Umumnya terjadi nyeri di punggung bagian bawah dan di persendian.
4. Hal terpenting yang perlu diingat adalah mereka yang kekurangan vitamin D, juga akan menderita kekebalan tubuh yang lemah.
Sekaranglah waktu yang tepat untuk memperkuat kekebalan tubuh dan jangan membuat diri jadi lebih rentan terhadap infeksi musiman, biarkan matahari melakukan tugasnya.
Jika mengalami salah satu dari tanda yang disebutkan di atas, ada baiknya berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter, karena dokter akan memberi arahan tepat sesuai dengan yang dialami pasien.
Editor: Agung DH