Menuju konten utama

4 Alasan Membatasi Diri dari Kecanduan Media Sosial

Ada alasan seseorang untuk membatasi diri dari media sosial: membantu menetapkan batasan hingga kembali terhubung dengan orang dan lingkungan sekitar.

4 Alasan Membatasi Diri dari Kecanduan Media Sosial
Ilustrasi media sosial. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Di era masa kini, media sosial telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat menjadi salah satu penyebab populernya media sosial.

Media sosial telah membantu manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain, sebagai sarana hiburan, mencari informasi terkini, bahkan mendapatkan uang.

Menurut kamus Cambridge, media sosial diartikan sebagai situs web dan program komputer yang memungkinkan orang berkomunikasi dan berbagi informasi di internet menggunakan komputer atau ponsel. Ada beragam situs jaringan sosial yang dapat dipilih dan terus menerus berkembang.

Dari beragam manfaat yang didapatkan, ada pula dampak buruk yang ditimbulkan dari penggunaan media sosial bagi mental dan kesehatan fisik kita. Adanya media sosial dapat memunculkan kecanduan bagi penggunanya hingga merasa takut kehilangan.

Menurut studi di Nottingham Trent University (NTU), fear of missing out atau ‘FOMO’, adalah salah satu penyebab terbesar kecanduan media sosial.

FOMO berhubungan dengan perasaan bahwa teman dan koneksi memimpin kehidupan yang lebih menarik dan bermanfaat sehingga menciptakan keinginan untuk terus terhubung dengan apa yang dilakukan orang lain secara online.

Selain menimbulkan ‘FOMO’, menurut Medical News Today, media sosial juga dapat memengaruhi kesehatan mental, memicu tingkah laku berbahaya, berisiko bagi kesehatan fisik, dan menurunkan produktivitas seseorang.

Interaksi di dalam media sosial juga disebutkan dapat membahayakan hubungan.

Menghentikan penggunaan media sosial secara permanen merupakan langkah yang tidak begitu direkomendasikan.

Namun detoksifikasi atau membatasi diri dari media sosial sangat dianjurkan. Banyak orang yang menyarankan bahwa detoks yang tepat telah membantu seseorang menjadi lebih rileks, fokus, dan produktif.

Dikutip dari Forbes, berikut alasan mengapa membatasi diri dari media sosial perlu dan penting untuk dilakukan.

1. Membantu untuk menetapkan batasan

Untuk kebanyakan orang, media sosial bisa terasa seperti ruang yang dipenuhi kecemasan, dan ini tergantung bagaimana memutuskan kapan harus mematikannya dan tidak membiarkan pengaruh negatif masuk ke ruang pribadi.

Mengaktifkan fitur senyap di media sosial dapat memberi waktu istirahat bagi seseorang. Hal ini menjadi batas paling sehat yang ditetapkan untuk diri sendiri

2. Membantu tetap fokus pada tujuan

Menjauh dari media sosial memastikan orang untuk tetap awas terhadap tujuan awal. Artinya tidak ada lagi buang-buang energi untuk berpikir tentang komentar orang lain dan siapa yang terakhir kali melihat Instagram Story seseorang.

3. Membantu membatasi waktu seseorang

Melalui kecanggihan ponsel masa kini, orang dapat melacak jejak penggunaan media sosial dengan fitur “Screen Time” atau sejenisnya.

Fitur ini memungkinkan untuk melihat dan membatasi durasi waktu yang dihabiskan untuk menatap layar ponsel setiap hari. Hal ini akan membuat orang sadar dan tidak menyerah untuk segera menggunakan media sosial.

4. Membantu terhubung kembali dengan orang dan lingkungan sekitar.

Ketika membatasi diri dari media sosial, waktu ini dapat digunakan kembali untuk menyambung dan meningkatkan hubungan dengan orang dan lingkungan sekita, seperti merencanakan kegiatan dengan teman.

Hal ini akan mengalihkan perhatian melalui guilty pleasures atau rutinitas perawatan diri lainnya, seperti menghabiskan waktu satu hari dengan berkunjung ke museum atau menonton film.

Baca juga artikel terkait DAMPAK MEDIA SOSIAL atau tulisan lainnya dari Destri Ananda Prihatini

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Destri Ananda Prihatini
Penulis: Destri Ananda Prihatini
Editor: Dhita Koesno