Menuju konten utama

388 Jemaah Haji Indonesia Kloter Pertama Berangkat dari Jakarta

Menurut Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Pemprov Jakarta, Widyastuti, khusus Provinsi Jakarta, 8.000 jemaah haji akan diberangkatkan dalam dua gelombang. 

388 Jemaah Haji Indonesia Kloter Pertama Berangkat dari Jakarta
Jamaah haji kloter SUB 38 menaiki bus di Hotel 603 kawasan Raudhah, Mekah, Arab Saudi, Senin (10/7/2023). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.

tirto.id - Pemprov Jakarta melepas 388 jemaah haji kloter pertama. Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Pemprov Jakarta, Widyastuti, mengatakan jemaah haji tahun ini jumlahnya cukup besar.

Dia memaparkan bahwa pemerintah, khususnya Pemprov Jakarta, membutuhkan upaya dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai manasik haji dan umrah. Hal ini karena profil dari jemaah Indonesia sangat beragam sehingga pemahaman akan ibadah haji masih minim.

"Jemaah haji Indonesia memiliki porsi besar yang diberangkatkan ke Tanah Suci dengan profil jemaah yang beragam dari sosial, kultur, budaya, bahasa, usia, pendidikan, sehingga membutuhkan upaya peningkatan pemahaman dan pengetahuan mengenai manasik haji dan umrah," kata Widyastuti sesaat melepas jemaah di Asrama Haji Pondok Gede, dikutip Minggu (12/5/2024).

Khusus Provinsi Jakarta, kata Widyastuti, tidak kurang dari 8.000 jemaah akan diberangkatkan dalam dua gelombang. Pada Sabtu (11/5/2024), pihaknya melepas kloter pertama dengan 388 orang jemaah yang berasal dari Jakarta Barat.

"Pada kesempatan ini kami menyampaikan bahwa ibadah haji adalah ibadah fisik sehingga membutuhkan nutrisi yang baik, istirahat yang cukup, dan kesehatan yang sempurna sehingga proses istitha’ah dilakukan sejak dini sebelum pemberangkatan," tuturnya.

"Dengan kata lain, bapak/ibu jemaah yang diberangkatkan dianggap layak untuk terbang dan menunaikan ibadah haji," imbuh Widyastuti.

Di samping itu, Widyastuti menjelaskan, ibadah haji akan memberikan pengalaman spiritual yang menarik karena berpindah sekelompok orang dari Jakarta ke Arab Saudi yang memiliki kebudayaan dan tradisi yang berbeda. Sehingga pada kesempatan itu ia berpesan untuk mengikuti semua aturan yang berlaku di Tanah Suci.

"Jika Bapak/Ibu ada kendala dan permasalahan mengenai manasik, kesehatan maupun kebingungan selama berada di Tanah Suci maupun selama perjalanan, jangan sungkan untuk berkonsultasi kepada para petugas," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi