Menuju konten utama

3 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 3 orang meninggal dunia akibat banjir lahar dingin di wilayah Gunung Semeru.

3 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru
Warga mengamati kondisi Jembatan Mujur II yang rusak di Lumajang, Jawa Timur, Jumat (19/4/2024). Jembatan penghubung Desa Kloposawit dan Desa Tumpeng tersebut putus akibat diterang banjir lahar hujan Gunung Semeru pada Kamis (18/4). ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/aww.

tirto.id -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 3 orang meninggal dunia akibat banjir lahar dingin di wilayah Gunung Semeru pada Kamis (18/4/2023) malam. Banjir lahar dingin dipicu oleh intensitas hujan tinggi menyebabkan meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo, DAS Mujur dan DAS Glidik di Kabupaten Lumajang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan satu warga meninggal dunia akibat tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo. Sementara dua warga meninggal dunia akibat terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Akibat kejadian ini terdapat tiga korban dunia meninggal," ujar Abdul dalam pernyataannya, Sabtu (20/4/2024).

Banjir lahar dingin ini menyebabkan sembilan Kecamatan, yaitu Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasirian, Kecamatan Lumajang, Kecamatan Sukodono, Kecamatan Sumbersuko, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Padang, dan Kecamatan Tempeh terdampak akibat meluapnya tiga Daerah Aliran Sungai tersebut.

Tercatat empat rumah warga, satu unit sepeda motor, 24 unit DAM irigasi dan 17 jembatan rusak berat, bahkan delapan jembatan diantaranya putus total akibat luapan lahar dingin yang meluap dari Daerah Aliran Sungai Regoyo, DAS Mujur dan DAS Glidik.

Peristiwa ini mengakibatkan putusnya akses jalan Nasional Lumajang – Malang via Piket Nol Pronojiwo yang hingga saat ini masih ditutup dan dalam penanganan PT. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN Jawa -Bali).

Sementara itu, Pos Pantau Gunung Api Semeru pada pukul 18.30 WIB mencapai amak 40mm overscale. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau untuk seluruhnya yang berada di sekitaran Daerah Aliran Sungai agar berhati hati dan siaga serta meningkatkan kewaspadaannya dikarenakan visual gunung berkabut dan hujan di daerah puncak serta potensi Awan Panas yang sewaktu waktu bisa terjadi.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan saat ini masih melakukan asesmen dan melakukan pembersihan material lahar dingin serta terus memonitoring dampak lahar dingin. Ini dilakukan guna melihat dampak lanjutan yang masih berpotensi terjadi, dikarenakan hujan lebat masih akan terjadi di wilayah Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.

Baca juga artikel terkait BENCANA ALAM atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang