tirto.id - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI berkoordinasi dengan tiga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk memastikan Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Palestina dalam keadaan aman.
"KBRI Amman, KBRI Beirut dan KBRI Kairo disiagakan penuh untuk memantau perkembangan situasi di wilayah konflik dan memastikan perlindungan bagi WNI yang terdampak," tutur Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Selain itu, Kemenlu juga secara aktif berkomunikasi dengan Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC) untuk mengevakuasi 15 WNI yang terjebak di Jalur Gaza.
"Menlu Retno Marsudi sudah berkomunikasi secara langsung dengan Presiden Palang Merah Internasional di Jenewa, Mirjana Spoljaric," terangnya.
Dalam pembicaraan tersebut, Retno menyampaikan Indonesia butuh dukungan ICRC untuk mengevakuasi 15 WNI tersebut. Retno juga mendesak agar ICRC ikut mendorong upaya penghentian kekerasan yang dilanjutkan dengan penerapan koridor kemanusiaan.
Sebelumnya, Palang Merah Indonesia (PMI) berupaya untuk menyelamatkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di jalur Gaza, Palestina.
Ketua PMI Jusuf Kalla (JK) mengatakan, Palang Merah Indonesia bersama Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Internasional berusaha mengeluarkan WNI dan Warga Negara Asing (WNA) yang ada di sana.
"Proses evakuasi WNI dari jalur Gaza sangat sulit mengingat saat ini akses Palang Merah dan Bulan sabit Merah internasional sangat terbatas," ujar JK dikutip Tirto, Selasa (10/10/2023).
Dirinya menjelaskan bahwa PMI telah berkoordinasi dengan Komite Palang Merah Internasional, Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional terkait mekanisme evakuasi.
"Tadi kami sudah mendiskusikan cara membantu 15 orang Indonesia yang ada di sana, bagaimana cara mengeluarkannya. Masalahnya banyak sekali orang asing bukan hanya orang Indonesia," lanjut JK.
JK menyebut di hari mendatang, Israel akan melakukan blokade total terhadap Gaza.
"Israel akan memutus aliran listrik, air dan pasokan logistik berupa makanan dan obat-obatan ke jalur Gaza. Menurut JK, hal itu akan membuat 2.5 juta warga yang tinggal di jalur Gaza akan menderita," urainya.
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Anggun P Situmorang