tirto.id - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi yang juga Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa tiga warga negara asing di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) tidak terpapar COVID-19 varian Omicron, berdasarkan hasil pemeriksaan terakhir.
"Jadi, dikonfrimasi berita yang di Manado tidak Omicron," kata Luhut, dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin (20/12/2021) dilansir dari Antara.
Luhut menegaskan kasus pasien yang terinfeksi varian Omicron hingga saat ini hanya ada di satu tempat, yakni di Wisma Atlet Jakarta.
"Omicron baru ada di Wisma Atlet. Kita shield Wisma Atlet. Kita hanya satu tempat yang ada Omicron, yaitu di Wisma Atlet," katanya.
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyampaikan terdapat lima kasus positif COVID-19 yang saat ini masih ditelaah kode genetiknya terkait varian Omicron di dalam negeri.
Dari lima kasus probable itu, tiga kasus COVID-19 yang sedang ditelaah kode genetiknya berada di lokasi karantina di Manado, Sulut, sedangkan dua lainnya di Wisma Atlet Jakarta.
"Sedang menjalani isolasi di tempat khusus, yaitu dua kasus di tower Wisma Atlet Kemayoran dan tiga kasus di fasilitas karantina di Manado," kata Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adi Sasmito.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan kasus positif COVID-19 akibat varian Omicron yang ada di Indonesia seluruhnya berasal dari orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri.
“Sudah terbukti bahwa semua kasus (Omicron) yang ada di Indonesia adalah imported case atau kasus yang masuk dari luar negeri,” kata Budi, Senin (20/12/2021).
Budi menyatakan bahwa pasien Omicron pertama yang terkonfirmasi pada Kamis (16/2) dengan inisial N yang merupakan petugas pembersih di Wisma Atlet Kemayoran itu, telah terpapar sejak 8 Desember 2021.
Pasien tersebut telah tertular oleh seorang wanita Indonesia yang datang kembali ke Tanah Air pada tanggal 27 November 2021 dari Nigeria.
Dengan adanya temuan kasus tersebut, katanya, semua kasus yang terjadi pada masa karantina dapat ditangkap dan dilacak dengan cepat. Sehingga, sampai saat ini varian Omicron tersebut belum ada yang menyebar keluar tempat karantina.
“Oleh karena itu, perlu kami perketat kedatangan luar negeri dan karantina kami agar kasus-kasus yang datang dari Nigeria, London, Guyana di Amerika ini bisa terus kami jaga,” ucap Budi.
Editor: Bayu Septianto