Menuju konten utama

2.863 Orang Mengungsi akibat Banjir di Halmahera Utara

Sebanyak 2.863 jiwa yang tersebar di empat kecamatan yang ada di Halmahera Utara harus mengungsi karena terendam banjir.

2.863 Orang Mengungsi akibat Banjir di Halmahera Utara
Ilustrasi hujan. foto/istockphoto

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara, Maluku Utara (Malut) mencatat sedikitnya 2.863 orang mengungsi akibat rumahnya terendam banjir ketika dua sungai besar meluap pada Sabtu (16/1) lalu.

Kepala BPBD Halmahera Utara Abner Manery mengatakan pihaknya telah mendata ada 2.863 jiwa yang tersebar di empat kecamatan, rumahnya terendam banjir dan harus mengungsi ke berbagai tempat yang aman.

"Warga yang yang mengungsi itu berasal dari empat kecamatan, yakni Kecamatan Kao Barat, Galela Selatan, Galela Barat, dan Loloda Utara," ujar Abner, Senin (18/1/2021) dilansir dari Antara.

Banjir tersebut dipicu hujan dengan intensitas ringan-lebat yang disertai angin kencang dalam durasi waktu yang lama, mulai pukul 16.00 WIT sejak 15-16 Januari 2021.

Desa yang terendam banjir adalah Desa Togawa, Soakonora (Galela Selatan). Desa Roko, Dokulamo, (Galela Barat). Desa Pitago, Bailengit, Soamaetek, Parseba, Tuguis, Mekar Sari (Kao Barat), dan Desa Ngajam (Loloda Utara).

Warga terdampak banjir di Desa Togawa 61 KK 285 jiwa, Dokulamo 4 KK 15 jiwa, Roko 313 KK 1016 jiwa, Soakonora 2 KK 11 jiwa, Pitago 45 KK 153 jiwa, Bailengit 67 KK 294 jiwa, Soamaetek 30 KK 120 jiwa, Parseba 115 KK 378 jiwa, Tuguis 136 KK 499 jiwa, Mekarsari 35 KK 87 jiwa, dan Desa Ngajam 1 KK 5 jiwa. Jumlah pengungsi seluruhnya mencapai 2.863 orang.

Sedangkan kerugian materil karena akses jalan putus, tiga unit rumah warga terbawa banjir, dua unit rumah rusak berat dan yang lainnya masih dalam pendataan.

Sementara itu, penanganan yang dilakukan BPBD setempat, membagikan makanan siap saji serta melakukan evakuasi korban di sejumlah lokasi bersama Basarnas, TNI dibantu relawan di gedung SMP Soamaetek, SD Kai dan tenda pengungsi di perbatasan antara Desa Pitago dan Desa Kai.

Sedangkan di Desa Togawa, petugas mengevakuasi korban di gedung gereja, PAUD dan gedung MTQ. Di Desa Roko, petugas juga mengevakuasi korban di gedung Gereja Duma dan Samuda.

"BPBD juga telah mengevakuasi harta benda penduduk, kondisi terakhir air terpantau belum surut dan kebutuhan mendesak para pengungsi sementara makanan siap saji, air bersih, selimut, tikar, dan logistik lainnya," katanya.

Sementara itu, akibat diguyur hujan deras yang berlangsung selama sehari, pada Sabtu (16/1), sedikitnya lima desa yang berada di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara terendam banjir setinggi 80-100 cm.

Baca juga artikel terkait BENCANA BANJIR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto