Menuju konten utama

27.379 Ternak di Aceh Terinfeksi PMK: 15.168 Sembuh dan 165 Mati

Kasus PMK belum ditemukan di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Subulussalam, Aceh Singkil, dan Simeulue.

27.379 Ternak di Aceh Terinfeksi PMK: 15.168 Sembuh dan 165 Mati
Tiga ekor sapi yang mengalami penurunan berat badan akibat terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di karantina oleh peternak di Desa Jeulekat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (25/5/2022). ANTARA FOTO/Rahmad/tom.

tirto.id - Plt Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Aceh, Zalsufran mencatat sebanyak 27.379 ekor ternak sapi dan kerbau di wilayahnya terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Meski jumlahnya banyak, dia bilang angka kesembuhan ternak dari PMK juga tinggi.

"Berdasarkan data terakhir sudah 27.379 yang terpapar dengan angka kesembuhan mencapai 15.168 ekor," kata Zalsufran dikutip dari Antara, Selasa (21/6/2022).

Dari 27.379 ternak yang terpapar PMK, Zalsufran mencatat 165 ekor mati dan 27 lainnya dipotong paksa.

Zalsufran merinci sebaran wabah PMK tertinggi di Kabupaten Aceh Tamiang dengan 8.699 kasus. Sebanyak 82 di antaranya mati, dua dipotong paksa dan 7.855 sembuh.

Ternak sapi dan kerbau yang terpapar PMK dari kabupaten/kota lainnya, yakni Kota Langsa 2.006 ekor, Aceh Timur 1047, Bireuen 2.276, Aceh Besar 3.998, Aceh Utara 5.968 ekor.

Selanjutnya, di Kota Lhokseumawe 714 ekor, Kabupaten Pidie Jaya 88, Pidie 32, Gayo Lues 17, Aceh Jaya 171, Sabang 32, Aceh Barat Daya 185, Aceh Selatan 260, Nagan Raya 806, Aceh Barat 1.107 dan Kota Banda Aceh 63 ekor.

"Sedangkan ternak di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Subulussalam, Aceh Singkil, dan Simeulue belum terpapar PMK," ujarnya.

Zalsufran mengklaim Pemerintah Aceh terus berupaya dalam pengendalian dan penanganan wabah ini dengan koordinasi lintas sektor.

Dia menambahkan hewan ternak yang suspek PMK di daerah diberi bantuan obat-obatan dan desinfektan tahapan pertama.

“Kami juga terus melakukan Koordinasi dengan Bupati/Wali Kota dan Forkopimda se Aceh mengkoordinir dan memantau perkembangan harian kasus PMK, dan dilaporkan ke Pemerintah Pusat,” katanya.

Selain itu, Dinas Peternakan Aceh juga baru menerima bantuan obat-obatan, APD hingga vitamin untuk penanganan PMK dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.

Bantuan tersebut berupa prodryl dan Sulpidon masing-masing 48 botol, vitamin B I O Zink SI 10 kilogram (kg), prodestan 24 botol dan APD 20 buah.

"Karena masih sedikit, maka bantuan tersebut kami salurkan ke daerah yang prioritas dulu, dan sedang dilakukan pengecekan oleh petugas," demikian Zalsufran.

Baca juga artikel terkait WABAH PMK

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan