tirto.id - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi di Tulungagung, Jawa Timur, meluas dari empat menjadi 16 kecamatan. Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Tutus Sumaryani mengatakan saat ini tercatat 617 ekor sapi terjangkit PMK.
"Penularannya sangat cepat," kata Tutus dikutip dari Antara, Selasa (21/6/2022).
Dari 617 ekor sapi tersebut, 233 sudah sembuh, 376 kasus aktif, tiga ekor mati dan lima lainnya dipotong paksa.
"Presentase sapi perah yang tertular sekitar 60-an persen dari total populasi sapi," ujarnya.
Populasi sapi di Tulungagung sebanyak 144 ribu ekor sapi potong dan 25 ribu sapi perah.
Tutus menuturkan sapi yang terinfeksi PMK akan mengalami kurang nafsu makan. Hal itu menyebabkan sapi yang terpapar PMK kekurangan nutrisi dan kembung. Kondisi tersebut ditemukan pada sapi yang mati dengan gejala PMK.
"Meskipun kami sudah melakukan penindakan berupa penutupan pasar hewan terpadu, tetapi kami juga tidak tahu apakah ada yang mencuri menggunakan jalur lain (jalur tikus)," ujar Tutus.
Tutus mengklaim upaya pencegahan sudah dilakukan dengan menutup sejumlah pasar hewan. Namun, kebijakan itu tidak sepenuhnya bisa menghalangi aktivitas perdagangan ternak sapi di masyarakat.
"Banyak yang mencari celah jalur agar bisa membawa ternak dari luar kota untuk diperjualbelikan di dalam wilayah Tulungagung," kata dia.