Menuju konten utama

19 Kapal Perang dari 37 Negara Latihan Bersama TNI AL di Bali

Latihan bersama multilateral setiap dua tahun tersebut untuk memperkuat kemitraan, memajukan stabilitas maritim, dan menjalankan misi kemanusiaan.

19 Kapal Perang dari 37 Negara Latihan Bersama TNI AL di Bali
Indonesia menyelenggarakan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 atau latihan bersama angkatan laut multilateral di Pelabuhan Benoa, Bali, Minggu (16/02/2025). tirto.id/Sandra Gisela

tirto.id - TNI Angkatan Laut (TNI AL) kembali menggelar latihan bersama yang bertajuk Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) mulai hari Minggu (16/02/2025). Sekiranya 19 kapal perang asing dari 37 negara sahabat turut serta dalam kegiatan di perairan Bali selama satu pekan ke depan.

“Ditambah dengan 17 KRI dan para nelayan juga ikut bergabung bersama kita. Kemudian nanti juga ada pesawat patrol maritim dari berbagai negara, seperti dari India, Amerika, dan Prancis,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali, di Pelabuhan Benoa, Bali, Minggu (16/02/2025).

Ali mengatakan latihan bersama multilateral yang diadakan setiap dua tahun tersebut bertujuan untuk memperkuat kemitraan, memajukan stabilitas maritim, dan menjalankan misi kemanusiaan terhadap masyarakat sipil yang menghadapi bencana alam. Terlebih, Indonesia berada di kawasan cincin api yang rawan terkena gempa atau gunung meletus.

“Dari mitigasi, misalnya bagaimana menghadapi jika ada tanda-tanda bencana alam, akan disiapkan langsung, buat gugus tugas untuk menolong negara yang kesulitan,” terangnya.

Selain itu, dengan mengundang negara-negara dari seluruh belahan dunia, Indonesia dapat menegaskan posisinya dalam percaturan geopolitik khususnya di kawasan Indo-Pasifik.

Saat ini situasi di Laut Cina Selatan sedang meradang, sehingga TNI AL diharapkan mampu memainkan perannya untuk menjaga stabilitas kondisi maritim.

Terlihat tiga negara yang terlibat dalam teater di Laut Cina Selatan, seperti Amerika Serikat, Cina, dan Filipina, juga turut ambil bagian dalam MNEK. Masing-masing dari mereka mengirimkan satu armada kapal perang untuk latihan multilateral ini.

“Kita akan membicarakan masalah-masalah, menghadapi kegiatan ilegal di laut, bagaimana kita melawan para penyelundup, illegal fishing, migrant trafficking, dan juga tujuannya untuk menurunkan tensi ketegangan di Laut Cina Selatan yang sekarang ini penuh dengan konflik,” terang Ali.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, juga senada dengan Ali perihal latihan bersama multilateral ini. Menurut dia, sudah selayaknya angkatan laut bersinergi untuk melaksanakan tugas-tugas selain perang (OMSP).

Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan pun berjanji untuk membangun infrastruktur pendukung armada laut, seperti dermaga dan pelabuhan di seluruh Indonesia, agar konektivitas maritim bisa lebih optimal.

“Harapannya adalah terbangun trust dan confidence building message antara negara-negara di dunia, terutama kawasan Indo-Pasifik. Negara-negara bisa bersatu dan berkolaborasi untuk menghadirkan perdamaian dan stabilitas di kawasan, di tengah-tengah situasi dinamika geopolitik yang kita ikuti setiap hari di dunia,” beber AHY.

Diketahui pula, MNEK merupakan acara internasional pertama yang diselenggarakan di Pulau Dewata pada tahun 2025. Oleh sebab itu, hadirnya latihan bersama multilateral ini ditargetkan menciptakan dampak positif untuk masyarakat di Provinsi Bali, khususnya nelayan setempat.

“Dari 37 negara tersebut, ada kurang lebih 3.500 sampai 4.000 kru yang akan turun, akan hadir di beberapa kegiatan yang kaitannya dengan UMKM dan ekonomi kreatif. Selain untuk pariwisata, harapannya kegiatan ini membawa dampak bagi perekonomian daerah, terutama kerajinan-kerajinan lokal,” ungkap Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, yang turut hadir di Pelabuhan Benoa.

Baca juga artikel terkait TNI AL atau tulisan lainnya dari Sandra Gisela

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sandra Gisela
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Bayu Septianto