tirto.id - Nama nama galaksi di alam semesta kadang terdengar unik dan menarik banyak ilmuwan untuk mempelajarinya. Ada nama galaksi yang berasal dari mitologi Yunani, ada pula galaksi yang diberi nama berdasarkan bentuk atau ciri khas lainnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, galaksi diartikan sebagai tata surya dan kabut-kabut atau kumpulan dari ratusan biliun bintang dengan banyak kabut. Karena terdiri dari banyak bintang, galaksi pun memiliki ukuran yang besar di alam semesta.
Sementara menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), galaksi terdiri dari bintang, planet, awan gas, dan debu yang sangat besar dan semuanya terikat oleh gravitasi.
Macam-macam galaksi dapat dibedakan berdasarkan bentuknya. Ada galaksi yang berbentuk spiral, elips, lentikular, bahkan tidak beraturan. Jika dilihat dari usianya, kebanyakan galaksi memiliki umur 10 - 13,6 miliar tahun. Beberapa di antaranya hampir setua alam semesta itu sendiri yang terbentuk sekitar 13,8 miliar tahun lalu.
12 Nama Galaksi di Alam Semesta
Alam semesta sangatlah luas ada banyak macam macam galaksi yang mungkin belum kita ketahui. Jumlah galaksi memang tidak dapat diketahui secara pasti, tapi laman Live Science menyebutkan bahwa para ilmuwan memperkirakan ada sekitar 200 miliar hingga 2 triliun galaksi yang tersebar di alam semesta.
Di antara sekian banyak galaksi, beberapa di antaranya telah diberi nama yang unik berdasarkan karakteristik mereka. Berikut nama nama galaksi di alam semesta yang patut diketahui:
1. Galaksi Bima Sakti (Milky Way)
Bumi yang kita tempati hanyalah bagian kecil dari sebuah galaksi bernama Bima Sakti. Galaksi yang juga disebut dengan nama Milky Way ini memiliki diameter 100.000 tahun cahaya dan diperkirakan sudah berusia 13,2 miliar tahun. Galaksi ini diperkirakan menjadi rumah bagi 100 - 400 miliar bintang, atau bahkan lebih banyak.
Galaksi ini spiral dengan struktur batang/palang di bagian tengah yang membentang di sepanjang intinya. Bima Sakti diketahui memiliki empat lengan utama yang menampung miliaran bintang. Matahari dan tata surya kita berada di Lengan Orion yang berjarak sekitar 26.000 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Ilmuwan dan para sejarawan tidak tahu pasti kapan pertama kali nama Milky Way disematkan. Namun, hamparan bintang, debu, dan gas yang terang di langit malam konon mengilhami orang Yunani kuno untuk memberikan nama Milky yang berarti susu.
Galaksi ini memiliki nama yang berbeda-beda di setiap negara, termasuk di Indonesia yang lebih sering menyebutnya sebagai Bima Sakti. Nama ini merujuk pada tokoh pewayangan Hindu yang dkenal perkasa. Jalur cahaya putih yang membentang di langit malam dianggap mirip seperti panah Bima.
2. Galaksi AndromedaGalaksi Andromeda. FOTO/iStockphoto
Galaksi Andromeda merupakan salah satu galaksi terdekat dari Bima Sakti yang berjarak sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Andromeda bisa diamati secara langsung dari bumi dengan mata telanjang. NASA menyebutkan bahwa galaksi ini sebenarnya juga masih nampak di daerah dengan polusi cahaya sedang. Karena jarak yang terbilang cukup dekat itu pula, Andromeda diperkirakan akan bertabrakan dengan Bima Sakti 4 miliar tahun mendatang. Para ilmuwan memperkirakan, 50 persen kemungkinan tata surya akan terlempar lebih jauh 3 kali dari posisinya saat ini.
Terlepas dari hal itu, Andromeda merupakan galaksi spiral berpalang yang diisi 1 triliun bintang. NASA mengungkapkan bahwa Andromeda pertama kali ditemukan dalam catatan The Book of Fixed Stars karya astronom Persia, Abd al-rahman al-Sufi, tahun 964.
3. Galaksi Awan Magellan Besar dan Kecil
Galaksi Awan Magellan galaksi katai yang sangat terang dan dapat dilihat dengan mata telanjang dari belahan bumi selatan dekat khatulistiwa. Galaksi Magellan Besar berdiameter 14.000 tahun cahaya, sementara 'saudaranya' memiliki diameter sekitar 7.000 tahun cahaya dengan ratusan juta bintang di dalamnya.
Kedua galaksi ini memiliki bentuk tak beraturan. Galaksi Awan Magellan terbentuk hampir bersamaan dengan Milky Way, yaitu sekitar 13 miliar tahun yang lalu. Galaksi ini memiliki banyak bintang muda dan gugusan bintang. Di salah satu gugusannya, terdapat R136a1, bintang paling masif yang diketahui dengan massa 265 kali massa matahari.
4. Galaksi Cigar
Galaksi Cigar juga disebut sebagai Messier 82 (M82). Galaksi ini ditemukan oleh astronom Jerman bernana Johann Elert Bode di tahun 1774. Galaksi Cigar memiliki magnitudo tampak 8,4 dan dapat diamati dengan baik pada bulan April.
Menurut laman NASA, galaksi ini dikenal memiliki tingkat kelahiran bintang yang sangat tinggi. Di pusat galaksi, bintang-bintang muda dilahirkan 10 kali lebih cepat dibandingkan di Bima Sakti kita. Hal ini membuat galaksi Cigar tampak bersinar terang dalam gelombang inframerah.
5. Galaksi Triangulum
Galaksi Triangulum atau Messier 33 (M33) merupakan galaksi yang jaraknya sekitar 3 juta tahun cahaya dari bumi. Galaksi bertipe spiral ini terletak di konstelasi Triangulum yang berbentuk segitiga, itulah kenapa galaksi M33 disebut dengan nama galaksi Triangulum.
Galaksi Triangulum merupakan anggota terbesar ketiga dari Grup Lokal setelah galaksi Andromeda dan Bima Sakti. Pada 4 miliar mendatang, Triangulum diprediksi dapat bertabrakan dengan Bima Sakti dan Andromeda.
Charles Messier adalah orang pertama yang mengamati galaksi M33, tepatnya pada Agustus 1764. Pada tahun 1920-an, astronom Edwin Hubble mempelajari puluhan bintang di galaksi Triangulum dan membuktikan bahwa M33 bukanlah nebula di dalam galaksi Milky Way, melainkan galaksi terpisah di luar galaksi kita.
6. Galaksi Centaurus A
Centaurus A merupakan galaksi elips yang lokasinya berjarak 12 juta tahun cahaya dari tata surya kita serta berada di konstelasi Centaurus. Centaurus A sekarang ini adalah hasil dari tabrakan antara 2 galaksi yang normal, hingga menyebabkan kumpulan gugusan bintang dan jalur debu.
Centaurus A merupakan galaksi paling terang kelima di langit sehingga sering menjadi target pengamatan para astronom amatir. Galaksi ini terkenal karena visualnya yang unik dan menarik. Centaurus A memiliki pita debu gelap besar yang melintasi tengah galaksi, membuatnya terlihat seperti dua galaksi yang tumpang tindih.
7. Galaksi Bode
Galaksi Bode terletak 11,6 juta tahun cahaya dari bumi di konstelasi Ursa Major. Bode merupakan galaksi besar dengan diameter isophonal D sekitar 96 ribu tahun cahaya. Bode memiliki sebuah lubang hitam dengan massa 70 juta kali massa matahari, serta berada di pusat galaksinya.
Galaksi Bode atau Messier 81 (M81) ini ditemukan oleh astronom Jerman bernama Johann Elert Bode pada tahun 1774 silam. M81 termasuk salah satu galaksi paling terang yang bertetangga dengan galaksi Cigar (M82).
Galaksi Bode memiliki lengan spiral yang berisi bintang berusia muda yang terbentuk beberapa juta tahun terakhir. Ada pula populasi bintang yang lebih tua dan diketahui sudah terbentuk lebih dari 60 juta tahun yang lalu.
8. Galaksi Sculptor
Sculptor merupakan galaksi yang terletak 10 juta tahun cahaya dari bumi. Sculptor tergolong sebagai galaksi starburst (ledakan bintang). Hal ini karena Sculptor mengalami periode pembentukan bintang yang intens, bahkan tingkat aktivitas pembentukan bintangnya sangat tinggi dibandingkan sebagian besar galaksi lain.
Galaksi dengan nama lain Caldwell 65 ini berbentuk spiral dan terlihat seperti sebuah disk jika diamati dari bumi. Sculptor merupakan salah satu galaksi terdekat di luar Grup Lokal galaksi kita sehingga sering jadi target pengamatan para astronom.
9. Galaksi Kecebong
Galaksi ini diberi nama sesuai dengan bentuknya yang mirip dengan kecebong. Secara visual, galaksi ini memiliki bagian utama berbentuk spiral dan sekilas tampak seperti kepala berbentuk oval. Galaksi ini juga memiliki bagian yang panjang menjuntai layaknya ekor sehingga terlihat seperti kecebong.
Galaksi Kecebong memiliki luas sekitar 280.000 tahun cahaya dan dipenuhi oleh gugusan bintang besar yang sangat terang. Galaksi bernama lain UGC 10214 terletak sekitar 420 juta tahun cahaya dari bumi dan berada di sebelah utara konstelasi Draco.
Salah satu fakta menarik dari galaksi Kecebong adalah adanya interaksi gravitasi dengan galaksi lain sehingga bentuknya terdistorsi. Bagian ‘ekor’ dari galaksi ini dipenuhi bintang-bintang muda yang terbentuk akibat gelombang kejut dari interaksi antar galaksi tersebut.
10. Galaksi Black Eye
Galaksi Messier 64 (M64) atau Black Eye terkadang juga dijuluki sebagai galaksi Evil Eye. Sesuai namanya, galaksi ini memiliki pita debu gelap yang mengelilingi inti terangnya. Pita gelap ini kemungkinan terbentuk akibat adanya tabrakan dengan galaksi lain.
Galaksi Black Eye ditemukan oleh astronom Inggris bernama Edward Pigott di tahun 1779. Galaksi ini terletak di konstelasi Coma Berenices yang letaknya sekitar 17 juta tahun cahaya dari Bumi.
Pada tahun 1990-an, ilmuwan menemukan fakta bahwa gas di wilayah terluar Black Eye berputar berlawanan arah dari gas dan bintang-bintang yang lebih dekat di pusat galaksi. Ada dugaan bahwa fenomena tak biasa ini akibat dari tabrakan dengan galaksi yang lebih kecil dan terjadi lebih dari satu miliar tahun yang lalu.
11. Galaksi Sombrero
Galaksi Messier 104 (M104) atau galaksi Sombrero merupakan galaksi spiral yang bentuknya mirip topi jika dilihat dari Bumi. Galaksi ini cincin bintang terluar yang menciptakan ilusi tepian topi, sementara bagian tengah atau intinya tampak bercahaya dikelilingi oleh jalur debu yang lebih gelap.
Galaksi Sombrero terletak sekitar 28 juta tahun cahaya dari bumi dan berukuran 50.000 tahun cahaya. Galaksi ini dipenuhi gugusan bintang yang diperkirakan berjumlah 10 kali lebih banyak dibandingkan galaksi Bima Sakti. Meski demikian, usianya mirip seperti galaksi kita dan terbentuk sekitar 10-13 juta tahun yang lalu.
12. Galaksi Bunga Matahari
Galaksi Messier 63 (M63) juga dijuluki dengan nama Sunflower atau Bunga Matahari. Galaksi spiral ini berjarak sekitar 27 juta tahun cahaya dari bumi dan berada di konstelasi Canes Venatici. Galaksi Bunga Matahari memiliki lengan yang bersinar akibat dari radiasi bintang biru yang baru terbentuk.
Galaksi Bunga Matahari ditemukan oleh astronom Prancis bernama Pierre Méchain pada tahun 1779. Nama Bunga Matahari diberikan karena galaksi ini memiliki bentuk lengan spiral yang melengkung dan membentuk pola menyerupai bunga matahari sehingga memberikan tampilan visual yang sangat menarik.
Mengetahui nama nama galaksi di alam semesta akan menambah pengetahuan kita bahwa alam semesta sangatlah luas dan penuh dengan keberagaman yang memukau. Keindahan dan misteri alam semesta ini mengundang kita untuk terus menggali lebih dalam serta mengungkap rahasia-rahasia yang tersembunyi di dalamnya.
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani