tirto.id - Sebanyak sepuluh makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngentak, Banguntapan, Kabupaten Bantul diduga dirusak oleh orang tak dikenal. Tujuh nisan di antaranya terbuat dari kayu dan tiga batu nisan lainnya dari keramik yang berbentuk salib.
Kejadian perusakan itu awalnya diketahui oleh warga, yakni Hermawan Riyadi yang awalnya sedang berziarah ke makam mbahnya. Namun, ia melihat nisan kayu milik mbahnya telah rusak menjadi tiga bagian.
“Kebetulan tadi pagi itu saya mau ke makam si mbah pukul 06.00 WIB, tahu-tahu nisannya kok patah jadi tiga. Saya lanjut mau ambil sapu tapi kok liat ada makam yang ditimbun pake batu-bata, tapi saya mau angkat enggak kuat”, ungkapnya Hermawan kepada kontributor Tirto pada Minggu, (18/5/2025).
Kemudian, Hermawan melaporkan kejadian itu ke ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Unit 3, Ngentak, Baturetno, Banguntapan, Bantul untuk ditindaklanjuti.
Ketua LPM Unit 3, Joko, membenarkan kejadian perusakan makan tersebut. Joko lantas segera membuat laporan pengaduan ke Polsek Banguntapan, Bantul.
Sehari sebelum perusakan di hari Sabtu (17/5/2025), Joko mengaku ada proses pemakaman di TPU pada pukul 17.00 wib (17/5/2025). Namun, saat itu belum ada kerusakan makam. Oleh karena itu, ia menduga kejadian perusakan dilakukan pada malam hari oleh pelaku.
“Sebelumnya enggak pernah ada kejadian kayak gini, ini baru pertama kali ini," tegas Joko.
TPU Ngentak, kata Joko, memang merupakan makam umum sehingga semua bisa dimakamkan di lokasi tersebut tanpa memandang perbedaan agama tertentu.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengkonfirmasi terkait laporan pengaduan bernomor Reg/179/V/2025/SPKT mengenai pengrusakan makam. Dalam laporan itu pelaku akan dijerat Pasal 179 KUHP.
“Untuk saat ini masih dalam lidik, kami cek CCTV sekitar makam, apakah nanti ada aktivitas mencurigakan atau tidak”, pungkasnya kepada Tirto saat dihubungi.
Pihaknya juga mengatakan hingga saat ini baru hanya menerima aduan dari wilayah Ngentak, Banguntapan, Bantul.
Penulis: Abdul Haris
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































