tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), memastikan stok ayam dan telur ayam aman untuk Ramadhan hingga Lebaran 2025.
“Semua sudah sepakat dan siap untuk bulan puasa dan lebaran ayam ras, stok ayam maupun telur. Jadi tidak usah khawatir stoknya lebih dari cukup,” ujar Zulhas saat konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Selain itu, dia juga menyatakan bahwa pemerintah sepakat menjaga harga kedua komoditas tersebut dengan menaikkan suplai di pasar tradisional maupun modern.
Hal ini disampaikan usai mengadakan rapat bersama pelaku usaha ayam, guna memastikan keamanan stok dan harga yang aman di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kami sepakat sama-sama menjaga suplainya, selama bulan suci Ramadhan dan Lebaran ini, suplainya harus dilebihkan, dinaikkan. Kalau rata-rata sehari misalnya berapa gitu, X (jumlah) ya, maka selama bulan puasa ditambah, X plus lebih, suplainya dilebihkan,” jelas Zulhas.
Untuk dapat memenuhi suplai di pasaran, Zulhas meminta kepada produsen untuk menambah produksi hingga mencapai 120 persen.
“Ditingkatkan produksinya, kalau misalnya biasanya 100 persen, sekarang saya minta 120 persen. Syukur-syukur bisa lebih. Tapi semua menyadari, karena kalau bulan puasa dan lebaran, permintaan meningkat sehingga mereka otomatis juga produksinya meningkat,” ujar Zulhas.
Kendati demikian, Zulhas mengakui masih ditemukan harga ayam yang masih di atas HET di beberapa wilayah yang dinilai jauh.
“Memang ada yang jauh-jauh Seperti di Sulawesi, Maluku itu ada yang Rp39.000 Bahkan ada yang Rp40.000 karena jauh ya. Tapi Bali, Jawa, Sumatera, Sulawesi Selatan rata-rata masih di bawah HET,” ungkapnya.
Tidak hanya ayam, dia mengatakan harga telur di beberapa daerah yang jauh dari tempat produksi juga masih melampaui HET. Maka dari itu, Zulhas juga menyatakan sudah membuat kesepakatan dengan para peternak ayam untuk menjual ayam ras dan telur sesuai dengan HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Saat ini, harga eceran tertinggi (HET) ayam ras Rp40 ribu per kilogram. Namun saat ini untuk beberapa pedagang, menjual dengan harga Rp34 ribu sampai Rp39 ribu. Sementara untuk telur, HET yang telah ditetapkan adalah Rp27 ribu per kilogram.
“Semua yang ada di sini pengusaha-pengusahanya, kompak, walaupun kadang-kadang beda-beda pendapat dikit, tidak apa-apa. Tapi, kalau Lebaran, bulan puasa kompak semua ini, semua lantang, pokoknya stok banyak lebih dari cukup, harga mudah-mudahan di bawah HET,” ujar Zulhas.
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menyatakan harga rata-rata nasional untuk ayam berada di Rp39.100 per kilo gram, yang mana masih berada di bawah HET atau harga acuan di Rp40.000 per kg.
“Jadi harga enggak ada masalah, pasokan enggak ada masalah, kalau pasokan enggak ada masalah ya berarti insya Allah harga juga aman,” kata Budi.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto