Menuju konten utama

Zarkoni Hasbi, Pelayan Terakhir Para Tamu Allah di Tanah Suci

Setiap jemaah haji Indonesia yang wafat ditangani dengan rapi dan terhormat.

Zarkoni Hasbi, Pelayan Terakhir Para Tamu Allah di Tanah Suci
Zarkoni Hasbi, petugas haji yang mengawal pemakaman jenazah di Makkah. FOTO/MCH 2025

tirto.id - Zarkoni Hasbi Suid, petugas haji layanan lansia Daker Makkah, tidak banyak bicara dalam kesehariannya di tanah suci. Tugasnya begitu sunyi, tetapi penuh makna. Ia mengantar satu per satu jemaah haji Indonesia yang wafat ke tempat peristirahatan terakhir.

Setiap jemaah yang wafat ditangani secara rapi dan terhormat. Proses pemulasaraan dimulai dengan pemandian jenazah oleh petugas yang ditunjuk otoritas setempat, pihak keluarga dan petugas haji Indonesia tetap mendampingi.

Usai dimandikan, jenazah diberikan parfum hingga tubuhnya harum. Keluarga dan petugas haji Indonesia lalu dipanggil untuk memastikan identitas jenazah. Setelah proses verifikasi rampung, jenazah dibawa menggunakan ambulans ke Masjidil Haram untuk disalatkan.

"Semua jemaah haji yang wafat di Makkah Al-Mukarramah akan disalatkan di Masjidil Haram tanpa terkecuali," ucap Zarkoni di Kantor Urusan Haji (KUH) Daker Makkah, beberapa waktu lalu.

Keluarga yang mendampingi mendapatkan tempat khusus di belakang imam Masjidil Haram saat salat jenazah, begitu juga dengan petugas haji Indonesia.

Usai disalatkan, jemaah dibawa ke pemakaman. Jemaah haji Indonesia dimakamkan di Kompleks Al Sharaya, sementara pemakaman Ma'la diperuntukkan bagi warga asli Makkah.

"Insyaallah jenazah jemaah haji Indonesia yang wafat di tanah haram tidak ada baginya hisab. Insyaallah mereka mendapatkan haji yang mabrur, dosa mereka diampuni, dan mendapat hadiah surga dari Allah Swt," tutur dia.

Zarkoni Hasbi

Zarkoni Hasbi, petugas haji yang mengawal pemakaman jenazah di Makkah. FOTO/MCH 2025

Di kompleks pemakaman Al Sharaya, lubang pemakaman sudah tersedia dan ditutup sementara dengan beton. Ketika jenazah tiba, beton dibuka, jenazah dimasukkan, diazankan, lalu ditutup kembali dan ditimbun tipis dengan tanah.

Zarkoni telah berkali-kali menjalankan tugas ini. Namun, satu peristiwa yang paling membekas adalah ketika ia memakamkan sahabatnya sendiri, sesama petugas haji.

Sahabatnya adalah seorang petugas haji daerah dan penghafal Alquran. Dia wafat saat tengah bertugas melayani para tamu Allah.

"Saya sendiri yang menyambut jenazah beliau di dalam liang lahat," ungkap Zarkoni dengan mata berkaca-kaca. "Ketika itu, saya merasakan sesuatu yang luar biasa. Jenazahnya harum wangi semerbak."

Tangis Zarkoni pun pecah. Di hadapannya terbaring sahabat, seorang penghafal Alquran, yang wafat di tempat paling mulia di muka bumi.

"Beliau meninggal dalam keadaan mulia di Makkah Al-Mukarramah. Sementara kita belum tahu di mana akan dipanggil oleh Allah Swt," imbuh dia.

Hingga kini Zarkoni terus mengemban tugas mulia ini. Namun kisah sang sahabat tetap lekat dalam ingatannya.

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag per Rabu 18 Juni 2025, jumlah jemaah yang wafat mencapai 328 orang. Dari total itu, sebanyak 201 orang berjenis kelamin laki-laki dan 127 orang perempuan.

Pemerintah menjamin seluruh hak jemaah wafat dipenuhi, termasuk pelaksanaan badal haji dan pencairan asuransi sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca juga artikel terkait HAJI 2025 atau tulisan lainnya dari Fahreza Rizky

tirto.id - Sosial Budaya
Penulis: Fahreza Rizky
Editor: Fahreza Rizky