Menuju konten utama

Yang Harus Dilakukan Saat Terlanjur Menginstall Aplikasi Berbahaya

Ponsel terlanjur instal aplikasi berbahaya bukan berarti kiamat. Ada cara untuk mengatasianya agar kembali normal.

 

Yang Harus Dilakukan Saat Terlanjur Menginstall Aplikasi Berbahaya
Ilustrasi malware di android. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Tidak ada kata terlambat. Ini juga berlaku bagi ponsel yang terlanjur menginstal aplikasi berbahaya. Sebelumnya, pengguna harus mengetahui indikasinya sebelum melakukan langkah selanjutnya.

Melansir situs web AVG, produk software anti-virus terkemuka, ada beberapa pintu masuk yang menyebabkan 'hal berbahaya' tertanam di ponsel. Mengenai 'hal berbahaya' ini beragam, mulai maleware, spyware, trojans, dan phising.

Adapun pintu masuk utama itu bisanya dari toko aplikasi tak resmi, yakni bukan dari Play Store (Android) dan App Store (iOS). Atau bisa saja, bukan dari situs web resmi pengembang.

Mengenai gejalanya, AVG mengelompokkan dalam 7 kategori, yakni sebagai berikut:

  • Konsumsi data melonjak
  • Aplikasi ngadat
  • Ponsel terjangkit (muncul) iklan pop-up
  • Tagihan ponsel membengkak
  • Muncul aplikasi asing tanpa proses instalasi
  • Baterai cepat terkuras
  • Ponsel cepat panas

Sementara, Avast, produk anti-virus serupa dengan AVG, menyarankan melakukan validasi meski mengunduh aplikasi dari toko resmi. Ini sebagai bagian dari mitigasi.

Ada 7 langkah yang bisa dilakukan bila curiga atas aplikasi tertentu, yakni:

  1. Cek diskripsi aplikasi, apakah sesuai dengan aplikasi dan terdapat typo
  2. Baca ulasan pengguna, apakah banyak yang negatif atau positif
  3. Lihat jumlah angka instalasi, semakin sedikit maka kian mencurigakan
  4. Lihat permintaan izin aplikasi, pastikan sesuai dengan fungsi dan tugas aplikasi
  5. Lihat reputasi pengembang, cek informasi developer, aplikasi apa saja bikinannya
  6. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang aplikasi yang akan diunduh
  7. Hubungi pengembang via email jika ada pertanyaan yang ingin diajukan
  8. Gabung ke forum-forum di situs web soal aplikasi, misalnya XDA Developers, untuk menggali lebih jauh

Jika merasa aplikasi terpilih ada sesuatu yang mencurigakan, maka urungkan untuk mengunduhnya. Bila yakin 100% itu adalah aplikasi berbahaya, maka laporkan atau beri flag di aplikasi itu.

Masih dari AVAST, situs web anti-virus ini menyarankan 5 tindakan untuk menghadapi skenario terburuk, yakni terlanjur menginstal aplikasi berbahaya. Selengkapnya sebagai berikut:

  1. Hapus cahce dan data aplikasi yang dicurigai
  2. Cek permisi aplikasi, nonaktifkan di permisi akses yang dicurigai
  3. Hapus aplikasi yang dicurigai jika dua langkah di atas tak manjur
  4. Lakukan factory reset bila ponsel masih bermasalah
  5. Bila masih ada kendala, bawa ke servis ponsel resmi untuk ditindak lanjuti

Sementara, Norton, sotfware anti-virus populer di perangkat PC, berbagi kiat untuk menghindari kemungkinan program jahat masuk ke ponsel, yakni sebagai berikut:

  • Bekali ponsel dengan aplikasi anti-virus
  • Mutakhirkan aplikasi di ponsel dan sistem operasi serta patch keamanan bila update tersedia
  • Jangan klik sembarang tautan di email maupun situs web
  • Gunakan kata sandi yang kuat di setiap akun yang dimiliki
  • Jangan pakai koneksi WiFi publik, termasuk VPN gratis
  • Pakai mode incognito saat berselancar bila tak ingin terekam
  • Wajib instal aplikasi dari sumber resmi, seperti Play Store (Android) dan App Store (iOS)

Tak sekadar masalah aplikasi berbahaya, ancaman juga bisa masuk dari rentannya sebuah perangkat. Belum lama ini, tim keamanan Google, Project Zero, mengungkap daftar smartphone Android yang rentan mengalami peretasan.

Masalah keamanan ini ditemukan di sejumlah merek smartphone Android populer, termasuk Samsung, Huawei, dan Google Pixel.

Baca juga artikel terkait ANDROID atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Teknologi
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH