Menuju konten utama

WIKA Realty Siap Menjadi Induk Holding BUMN Bidang Perhotelan

WIKA Realty menjadi induk dari sejumlah perusahaan plat merah yang sepakat bentuk holding BUMN perhotelan.

WIKA Realty Siap Menjadi Induk Holding BUMN Bidang Perhotelan
Logo Wijaya Karya. wikimedia Commons/fair use

tirto.id - PT WIKA Realty (WIKA Realty) membuktikan kesiapan mereka menjadi induk holding BUMN perhotelan. Hal tersebut ditunjukkan dengan penandatanganan Perjanjian Komitmen Jual Beli Saham dan Perjanjian Komitmen Jual Beli Asset, bersama 4 BUMN lain, pada Selasa (29/12/2020) di Jakarta.

Penandatangan komitmen jual beli saham oleh WIKA Realty masing-masing dilakukan dengan: PT Aero Wisata (anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk), PT Patra Jasa (anak usaha PT Pertamina (Persero)), dan PT Hotel Indonesia Natour (Persero). Adapun komitmen jual beli aset dilakukan dengan PT Pegadaian.

Penandatanganan komitmen jual beli tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman Bersama Rencana Konsolidasi Bisnis Hotel BUMN yang telah ditandatangani para pihak terkait pada September 2020 lalu.

WIKA Realty diwakili oleh Koko Cahyo Kuncoro selaku Direktur Utama dalam proses penandatanganan komitmen jual beli kali ini.

Di lain pihak: PT Patra Jasa diwakili PLT Direktur Utama Teddy Kurniawan Gusti, Hotel Indonesia Natour oleh Direktur Utama Iswandi Said, PT Pegadaian oleh Direktur Utama Kuswiyoto, lalu Beni Guwanan selaku Direktur Utama Aero Wisata.

Proses tersebut turut disaksikan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, bersama para Direktur Utama: Wijaya Karya, Pertamina, Garuda Indonesia, serta manajemen BUMN lain.

“Konsolidasi bisnis hotel ini sejalan dengan langkah menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang kompetitif sekaligus mengatur lini bisnis hotel BUMN, sehingga BUMN Induk yang sebelumnya membawahi anak-anak usaha hotel dapat dapat menjalankan bisnis sesuai bisnis inti yang dimiliki,” jelas Kartika Wirjoatmodjo, dikutip dari pers rilis yang diterima Tirto.

Kartika menambahkan langkah ini didesain untuk menyesuaikan rencana efisiensi, juga perampingan BUMN sebagai institusi bisnis dan global player. Kebijakan ini juga mendukung program pemerintah dalam bidang pariwisata, peningkatan daya saing, dan penciptaan nilai dari konsolidasi bisnis hotel BUMN.

Untuk tahap pertama, terdapat total 22 hotel yang bakal terkonsolidasi dalam Holding Hotel BUMN. Mereka terdiri dari: 11 hotel dari Hotel Indonesia Natour, 9 hotel dari PT Pegadaian, ditambah masing-masing 1 hotel dari Aero Wisata dan PT Patra Jasa.

Ke-11 unit dari Hotel Indonesia Natour berlokasi di Sumatera, Jawa, dan Bali, yakni: Inaya Putri Bali, Grand Inna Kuta, Grand Inna Padang, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Tunjungan, Grand Inna Samudra Beach, Grand Inna Medan, Inna Tretes, Inna Parapat, Inna Sindhu Beach, serta Inna Bali Heritage.

Lalu Aero Wisata mempunyai Kila Senggigi Beach Lombok. Patra Jasa memiliki The Patra Bali Resort & Villas.

Kemudian PT Pegadaian memiliki 9 hotel yang dikelola anak perusahaan PT Pesonna Indonesia Jaya yang tersebar di: Makassar, Pekanbaru, Semarang, Yogyakarta, Gresik, Tegal, Pekalongan, dan Surabaya.

Sedangkan PT Wika Realty sebagai anak dari PT Wijaya Karya, sejauh ini mengelola 7 buah kondotel, yakni: Best Western Papilio Hotel di Surabaya, Best Western Premiere La Grande Hotel di Bandung, Wyndham Tamansari Jivva Resort, Golden Tulip Jineng Resort Bali, Best Western The Lagoon Manado Hotel, Best Western Premiere The Hive Hotel Jakarta, serta Kyriad Hotel Airport Tangerang.

Baca juga artikel terkait HOLDING BUMN

tirto.id - Bisnis
Sumber: Siaran Pers
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Agung DH