tirto.id - Facebook meluncurkan fitur katalog belanja untuk aplikasi pesan WhatsApp pada Kamis, (7/11/2019). Tampaknya Facebook perlahan sedang membangun layanan e-commerce dan mengumpulkan uang dari aplikasi yang dibelinya pada 2014 senilai $19 miliar tersebut.
Facebook telah berusaha meningkatkan pendapatan dari unit-unit dengan pertumbuhan lebih tinggi seperti Instagram dan Whatsapp, yang memiliki 1,5 miliar pengguna. Produk Umpan Berita andalan perusahaan terus menghasilkan dolar iklan dengan jumlah yang besar, meski demikian, produk tersebut masih berjuang untuk menghasilkan pengguna baru.
Langkah ini dilakukan setelah Facebook menambahkan fitur belanja ke Instagram pada bulan Maret lalu, yang memungkinkan pengguna mengklik opsi "checkout" pada item yang ditandai untuk dijual dan membayarnya langsung pada aplikasi.
Tool terbaru milik WhatsApp hanya berhenti sampai situ saja, karena transaksi masih terjadi di tempat lain. Akan tetapi, pengguna utama aplikasi WhatsApp Business gratis, sekarang dapat menampilkan "etalase seluler" yang menampilkan barang dagangan mereka dengan gambar dan harga.
"Kami membuka perdagangan sebagai babak baru," ujar Amrit Pal, manajer produk WhatsApp, kepada Reuters. "Kami mendengar dari bisnis setiap hari bahwa WhatsApp menjadi pilihan pebisnis sebagai platform mereka untuk terhubung kepada pelanggan mereka, ketimbang berinteraksi dengan pelanggan di situs web."
Chief Executive Officer Mark Zuckerberg mengumumkan rencana untuk mengalihkan fokus perusahaan ke obrolan pribadi, menambahkan bot dan alat augmented reality dalam beberapa tahun terakhir untuk mendorong komunikasi pebisnis dengan konsumen pada layanan pesannya.
Facebook mengatakan tahun lalu, pihaknya akan mulai membebankan biaya pada bisnis untuk mengirim pesan pemasaran dan layanan pelanggan di WhatsApp dengan tarif tetap untuk pengiriman yang terkonfirmasi, mulai dari 0,5 sen hingga 9 sen per pesan tergantung pada negara.
Lebih dari 100 bisnis sekarang menggunakan produk berbayar itu, menurut juru bicara WhatsApp, sementara sekitar 5 juta menggunakan layanan WhatsApp Business gratis. Facebook belum mengungkapkan pendapatan dari upaya pengiriman pesan bisnisnya.
Fitur katalog WhatsApp sudah tersedia untuk pengguna di beberapa negara, seperti Brasil, Jerman, India, Indonesia, Meksiko, Inggris, dan Amerika Serikat dan akan diluncurkan di seluruh dunia dalam beberapa minggu ke depan, kata juru bicara WhatsApp, demikian dilansir Channel News Asia.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra