tirto.id - Kecelakaan terjadi di perlintasan sebidang dekat Stasiun Citayam, Jawa Barat, pada Jumat (6/9/2024) siang ini. Seorang warga tertabrak Kereta Rel Listrik (KRL) dari arah Stasiun Bogor dengan tujuan akhir Stasiun Jakarta Kota.
Reporter Tirto menaiki KRL yang mengalami kecelakaan tersebut. Pantauan di lokasi kejadian, kereta tiba-tiba mengerem mendadak setelah melewati palang pintu pelintasan sebelum sampai Stasiun Citayam.
Sekitar 13.20 WIB siang, kereta berhenti hanya beberapa meter dari peron Stasiun Citayam. Sebelum berhenti mendadak, kereta membunyikan klakson panjang.
Beberapa penumpang yang penasaran menengok ke jendela sebelah kiri dari datangnya kereta. Reporter Tirto melakukan hal yang sama.
“Ada orang di bawah kereta,” kata salah seorang penumpang yang mengintip ke jendela.
Di bawah gerbong kereta yang ditumpangi reporter Tirto, terlihat kaki manusia tanpa alas tergeletak di bawah roda kereta. Celana yang melekat di kaki tersebut berwarna hitam.
Namun karena kondisi yang ramai, tidak terlihat apakah itu potongan kaki atau masih dalam tubuh yang utuh. Tiga petugas kereta turun dan memeriksa korban.
Seorang petugas memberikan kode tangan menyilang kepada rekannya. Petugas lain berlari membawa kantong plastik hitam ukuran besar.
Tidak sampai 15 menit, kereta kembali melaju. Kereta tertahan sekitar 8-10 menit di Stasiun Citayam sebelum akhirnya melaju normal.
Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Ixfan menyebut, kereta yang mengalami kejadian itu adalah KA 1285B commuter line lintas Bogor-Jakarta kota.
"Tertemper sepeda motor," ujarnya dalam keterangan resmi.
KCI melakukan tindak lanjut dengan melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Petugas Keamanan Dalam (PKD) Stasiun Citayam sudah di lokasi untuk pengamanan dan evakuasi.
"Jam 13.38 selesai evakuasi motor dan hasil pemeriksaan rangkaian KRL baik dan bisa melanjutkan perjalanan. Identitas pengendara hingga kini dalam proses pengecekan," kata Ixfan.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Anggun P Situmorang
