Menuju konten utama

Wamena Papua Mencekam: Polisi Klaim 22 Meninggal, 72 Luka-Luka

Polisi menyatakan korban meninggal bertambah dari 16 menjadi 22 korban, serta ada 72 orang luka-luka di Jayawijaya, Papua.

Wamena Papua Mencekam: Polisi Klaim 22 Meninggal, 72 Luka-Luka
Warga mengungsi di Mapolres Jayawijaya saat terjadi aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). ANTARA FOTO/Marius Wonyewun/wpa/foc.

tirto.id - Kepolisian menyatakan 22 orang meninggal dunia dalam aksi demo massa di sekolah SMA daerah Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). Jumlah korban kali ini bertambah setelah aparat menyatakan korban meninggal sebanyak 16 orang pada, Senin (23/9/2019) malam.

"Sampai saat ini jumlah korban sebanyak 22 meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulis yang diterima reporter Tirto, Selasa (24/9/2019).

Korban luka-luka pun bertambah dari 65 orang menjadi 72 orang luka-luka.

Akibat insiden tersebut, setidaknya 80 mobil, 30 motor rusak, 150 rumah dan ruko rusak akibat aksi demo ricuh tersebut. Selain itu 5 kantor pemerintahan, yakni kantor Bupati Jayawijaya, kantor PLN, kantor kejaksaan, kantor urusan agama, dan kantor BLH rusak diamuk massa.

Saat ini, kepolisian menduga kericuhan terjadi akibat sekelompok massa dan anak sekolah SMA yang dilatarbelakangi hoax dugaan tindak rasisme kepada salah satu siswa SMA PGRI Wamena. Insiden tersebut memicu aksi pembunuhan, penganiayaan, dan pembakaran. Kepolisian mengklarifikasi bahwa tidak ada aksi rasis di sekolah tersebut.

"Terkait dengan isu ucapan rasisme itu tidak benar. Kami juga sudah menanyakan kepada pihak sekolah dan guru dan kita pastikan tidak ada kata-kata rasis. Kami harap masyarakat di Wamena dan di tanah Papua tidak mudah untuk terprovokasi isu yang belum tentu kebenarannya," kata Kamal.

Kepolisian pun tengah mencari pelaku penyebar keterangan hoax sehingga terjadi aksi pembunuhan dan pengrusakan. Warga masyarakat pun sudah diungsikan keempat tempat, yakni Polres Jayawijaya, Kodim 1702/Jwy, Gedung DPRD Jayawijaya, dan Gedung Oikumene Asso Wamena. Aparat menghimbau agar masyarakat tidak terprovokasi.

"Dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, kebersamaan dengan kasih sayang agar situasi Kamtibmas di Kabupaten Jayawijaya aman dan kondusif, serahkan penanganan kasus ini kepada kepolisian dan TNI," kata Kamal.

Baca juga artikel terkait DEMO PAPUA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Dieqy Hasbi Widhana
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Andrian Pratama Taher