Menuju konten utama

Wamen BUMN: Utang Luar Negeri Indonesia Rp6.489 T Masih Aman

"Utang pemerintah Indonesia dibanding PDB tetap di bawah 40 persen dan tetap di angka rendah selama beberapa tahun terakhir," ujar Tiko.

Wamen BUMN: Utang Luar Negeri Indonesia Rp6.489 T Masih Aman
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo. tirto.id/Faesal Mubarok

tirto.id - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, menyebut utang luar negeri (ULN) yang saat ini pada posisi Rp6.489 triliun masih tergolong aman. Hal ini dikarenakan jika posisi utang tersebut dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) masih di bawah 40 persen.

"Utang pemerintah Indonesia dibanding PDB tetap di bawah 40 persen dan tetap di angka rendah selama beberapa tahun terakhir," ucap Tiko, panggilan akrabnya, dalam acara DBS Asian Insights Conference 2024 di Hotel Mulia Jakarta, Selasa, (21/5/2024).

Selain ULN, keseimbangan fiskal, menurut Tiko, tetap di bawah 2,3 persen dan pihaknya juga terus berupaya menangani permasalahan ke depan dengan mengembangkan sejumlah kerangka moneter.

Di sisi lain, Tiko menjelaskan pihaknya terus mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi bisnis, terutama difokuskan pada industri logam dasar dan barang logam serta sektor keuangan dan perbankan.

Ke depan, Tiko mendorong laju konsumsi rumah tangga yang diperkirakan terus menguat, didukung inflasi rendah dan belanja pemerintah harus meningkat didorong pada belanja bantuan sosial, dan belanja infrastruktur untuk penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Transformasi dari BUMN kami merupakan suatu hal yang wajib dan kami harus melakukan transformasi," ujarnya.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) melaporkan ULN Indonesia pada kuartal I-2024 menurun. Tercatat, posisi utang Indonesia pada periode ini sebesar 403,9 miliar dolar AS atau setara Rp6.489 triliun dengan asumsi kurs Rp16.068. Sedangkan ULN sebelumnya sebesar 408,5 miliar dolar AS.

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyebut penurunan posisi ULN pada periode ini bersumber dari ULN sektor publik maupun swasta.

"Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,02 persen year-on-year (yoy), setelah tumbuh 3,0 persen yoy pada kuartal sebelumnya," ucap Erwin dalam keterangan resmi, Rabu (15/5/2024).

Secara rinci, dari sisi ULN pemerintah mencatatkan penurunan. Posisi ULN pemerintah pada kuartal I-2024 tercatat sebesar 192,2 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar 196,6 miliar dolar AS.

Sementara itu, ULN swasta juga menurun. Posisi ULN swasta pada kuartal I-2024 tercatat sebesar 197,0 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar 198,4 miliar dolar AS.

Baca juga artikel terkait UTANG PEMERINTAH atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Maya Saputri