Menuju konten utama

Waktu Tepat Minum Suplemen Vitamin D Menurut Dokter Spesialis Gizi

Jika tubuh Anda tidak mendapatkan cukup vitamin D, Anda berisiko mengalami kelainan tulang seperti tulang lunak (osteomalacia) atau tulang rapuh (osteoporosis).

Waktu Tepat Minum Suplemen Vitamin D Menurut Dokter Spesialis Gizi
Ilustrasi Minyak Ikan. foto/istockphoto

tirto.id - Vitamin D memiliki beberapa fungsi penting bagi tubuh, salah satunya adalah memfalisilitasi fungsi sistem kekebalan tubuh yang normal.

Melansir Healthline, jumlah vitamin D yang cukup di dalam tubuh akan meningkatkan resistensi terhadap penyakit tertentu seperti kelainan otot dan tulang.

Salah satu cara untuk memperoleh vitamin D adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari. Pasalnya, vitamin tersebut diproduksi di kulit sebagai respons terhadap sinar matahari.

Namun, suplementasi vitamin D juga dibutuhkan terutama bagi mereka yang kekurangan vitamin D baik dari paparan sinar matahari ataupun makanan.

Kapan waktu terbaik mengonsumsi suplemen vitamin D

Lalu, kapan sebaiknya konsumsi suplemen vitamin D, saat kondisi perut masih kosong atau sesudah makan?

"Harus sesudah makan," ujar dokter spesialis gizi klinik RS Medistra, Cindiawaty J. Pudjiadi dalam webinar "Vitamin D3 Series: New Normal - Masih Perlu Minum Vitamin?", dilansir Antara.

Ia juga mengatakan, vitamin D membutuhkan lemak untuk penyerapannya sehingga mengonsumsi suplemen vitamin ini sebelum makan ternyata salah.

"Jadi kalau kadar vitamin D masih rendah, padahal dosisnya sudah benar, ternyata dikonsumsi saat perut kosong," kata dia.

Siapa yang membutuhkan tambahan suplemen vitamin D ini?

Cindiawaty mengatakan orang dengan variasi gen membutuhkan tambahan suplemen vitamin D.

Sebab, jika orang normal sebenarnya sudah bisa mencukupi kebutuhan vitamin D dari berjemur di bawah sinar matahari dan makanan, maka lain halnya pada orang dengan variasi gen.

"Dia mengalami variasi gen di CYP2R1 sehingga 25[OH] D tidak cukup, biarpun terkena matahari," tutur Cindiawaty.

Pada kondisi ini jika dia berjemur lama, tapi enzimnya tidak cukup, sehingga vitamin D inaktif yang diubah menjadi aktif juga tidak maksimal dan berujung kadar 25[OH] D juga masih defisiensi.

Sayangnya, tidak ada tanda atau gejala khusus yang menunjukkan seseorang mengalami variasi dalam gen-nya. Sehingga mereka harus menjalani pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya.

Ciri kekurangan vitamin D

Seseorang yang kekurangan vitamin D sehingga membutuhkan asupan suplemen biasanya merasakan gejala seperti,

- Kelelahan

- Nyeri

- Kelemahan tulang atau otot yang parah sehingga sulit naik tangga atau bangun dari lantai atau kursi

- Retak di tulang kaki, panggul, dan pinggul

Laman Healthline menyebut, jika Anda memiliki gejala kekurangan vitamin D, maka dokter Anda dapat merekomendasikan pemeriksaan sinar-X untuk memeriksa kekuatan tulang Anda.

Jika Anda didiagnosis menderita kekurangan vitamin D, dokter kemungkinan akan menyarankan Anda mengonsumsi suplemen vitamin D setiap hari baik dalam bentuk tablet atau cairan vitamin D dosis tinggi.

Anda juga harus memastikan mendapatkan vitamin D melalui sinar matahari dan makanan yang Anda makan jika sudah dipastikan tidak mengalami variasi gen.

Jika tubuh Anda tidak mendapatkan cukup vitamin D, Anda berisiko mengalami kelainan tulang seperti tulang lunak (osteomalacia) atau tulang rapuh (osteoporosis).

Baca juga artikel terkait VITAMIN D atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH