tirto.id - Salah satu voters Kongres PSSI 2019 mengaku menerima 1.000 dolar Singapura untuk menjatuhkan Edy Rahmayadi dari jabatan sebagai Ketua Umum.
Hal itu diungkap dalam acara Mata Najwa "PSSI Bisa Apa Jilid 3: Siapa Pengkhianat PSSI?" yang ditayangkan langsung di Trans7, Rabu (23/1/2019) malam.
"Sudah tanda tangan [mosi tidak percaya] dikasih [uang] 1.000 dolar Singapura," ungkapnya dalam rekaman wawancara yang diputar Najwa Shihab di acara tersebut.
Voters Kongres PSSI 2019 yang tak disebutkan namanya itu menambahkan, uang tersebut diserahkan dalam bentuk tunai dalam sebuah pertemuan di Hotel Royal, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (17/1).
"Di Hotel Royal Kuningan tiga hari sebelum kongres, uangnya diberikan di sana," akunya.
Edy Rahmayadi mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum PSSI saat membuka Kongres Tahunan PSSI di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1) lalu.
Voters PSSI itu juga mengungkap, ada tiga skenario untuk menurunkan Edy Rahmayadi. Pertama, Edy menyatakan mengundurkan diri dan ia lakukan itu saat menyampaikan pidato pembukaan di hadapan para peserta kongres.
"Jika [Edy] tidak melakukan itu [mengundurkan diri] maka voters akan menyampaikan pidatonya, skenarionya, menyampaikan ke voters, setuju atau tidak kalau pak ketua mundur," lanjutnya.
Terakhir, melalui surat mosi tidak percaya yang telah ditandatangani tadi.
"Teman-teman mengambil langkah itu, untuk mengajukan mosi tak percaya, suratnya sudah jadi, hanya intinya, mosi tidak percaya," ujarnya.
Editor: Agung DH