Menuju konten utama

Usai Hitung Cepat Pilpres 2024, Sentimen Pasar Saham RI "Hijau"

Emiten yang terafiliasi oleh Koalisi Indonesia Maju tercatat ramai-ramai membukukan kenaikan pada sesi 1 perdagangan Rabu (15/2/2024).

Usai Hitung Cepat Pilpres 2024, Sentimen Pasar Saham RI
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU

tirto.id - Pasar modal Indonesia mendapatkan angin segar usai perhitungan cepat atau quick count pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sentimen positif ini, membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat di level 7.210 pada pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (15/2/2024).

Pergerakan indeks hari ini diperkirakan akan bergerak mixed dalam range 7.200 - 7.300 indeks poin. Setelah sebelumnya pada perdagangan Selasa (13/2/2024), IHSG membukukan rapor merah dengan turun 1,2 persen atau -89.92 indeks poin ke level 7.209.

Berdasarkan hasil hitung cepat yang ditunjukan tiga lembaga survei yang ditampilkan di laman Tirto pada pukul 12.28 WIB, menunjukan bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dari dua pasangan lainnya.

Hitung cepat di Poltracking misalnya, menunjukan pasangan Prabowo-Gibran meraup 59,34 persen raihan suara. Disusul dengan paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dengan raihan 24,37 persen dan diikuti paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sebanyak 16,29 persen suara.

Di lembaga survei Charta Politika, Prabowo-Gibran, meraih suara sebanyak 57,79 persen. Diikuti Anies-Muhaimin dengan 25,7 persen di tempat kedua, dan disusul Ganjar-Mahfud dengan 16,50 persen raihan suara.

“Ya [memberikan sentimen positif], karena pemilu damai dan kemungkinan selesai dalam satu putaran jadi sekarang ada euforia,” ujar Founder WH Project, William Hartanto, kepada Tirto, Kamis (15/2/2024).

IHSG sendiri, kata William masih dalam tren menguat. Ini terlihat sejak 13 Februari 2024, atau sebelum pencoblosan, di mana indeks bertahan di atas 7.200 walaupun posisinya melemah. Kondisi ini persis mencerminkan keadaan seperti Pemilu pada 2019.

Jika flashback pada 2019, ketika Jokowi diperkirakan akan menang, IHSG menguat sebesar 2,4 persen 1 bulan sebelum pemilu (Maret-April 2019). Kemudian setelah itu terjadi aksi ambil untung selepas pengumuman hasil hitung cepat. Alhasil, satu bulan pascapemilu (April-Mei 2019), IHSG anjlok 11 persen karena tak ada lagi katalis yang mampu menahan pasar.

“Soal euforia ini kemungkinan jangka pendek sampai hari Jumat nanti,” ujar William yang juga analis pasar modal tersebut. Oleh karena itu, William menyarankan agar investor melakukan aksi profit taking alias ambil untung.

Pada saat profit taking, investor akan menjual sahamnya ketika harga saham tersebut naik sesuai dengan target, untuk selanjutnya mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual.

“Karena setelah euforia pasti akan ada fase tenang di pasar. Di situ baru pembelian saham bisa dilakukan kembali,” ujar dia.

Selara dengan William, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, tidak menampik bahwa pemilu yang berpotensi satu putaran berdasarkan hasil quick count memberikan katalis positif terhadap pasar modal.

Namun, perlu dicatat bahwa sentimen perhitungan suara sementara tersebut, bukan satu-satunya faktor membuat IHSG berada di zona hijau.

Ratih menuturkan sentimen positif yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini (15/2/2024) juga didorong oleh laporan Bank Indonesia (BI) terkait Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Pada Januari 2024 IKK tercatat sebesar 125 atau lebih tinggi dibandingkan periode Desember 2023 sebesar 123.

"Rilis tersebut mencerminkan menguatnya optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi nasional," ujar Ratih kepada Tirto, Kamis.

Di sisi lain, investor asing terus masuk ke pasar ekuitas domestik. Pada 13 Februari 2024 misalnya, investor asing beli bersih senilai Rp1,22 triliun. Jika diakumulasikan sejak awal tahun, investor asing akumulasi senilai Rp15,67 triliun, di mana sebagian besar di sektor Big Banks.

Sementara dari mancanegara, sentimen IHSG hari ini dipengaruhi oleh hijaunya bursa Asia Pasifik. Merujuk Yahoo Finance, per pukul 11.50 WIB tercatat indeks Nikkei 225 Jepang naik , indeks Straits Times Singapura tumbuh , indeks Hang Seng Hong Kong terapresiasi, dan indeks ASX Australia naik persen.

Bursa saham Asia Pasifik menghijau setelah pada perdagangan sebelumnya landai karena dipengaruhi rilis inflasi Amerika Serikat (AS). Inflasi tahunan AS pada Januari 2024 di level 3,1 persen, atau lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 3,4 persen.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya untuk waktu yang lebih lama. Dengan suku bunga yang lebih tinggi, tentu investor lebih tertarik meletakkan dananya ke dolar AS.

Saham Pendukung Paslon 01 Melesat

Jika ditarik lebih jauh, perhitungan suara sementara tidak hanya berdampak kepada laju IHSG. Sentimen positif ini juga juga berdampak kepada emiten-emiten yang berhubungan dengan para paslon khususnya Prabowo-Gibran.

Kita lihat saja, deretan pemilik saham di bursa yang terafiliasi pendukung Koalisi Indonesia Maju di antaranya Kaesang Pangarep, Aburizal Bakrie, Pandu Sjahrir, Fuad Hasan Masyhur, Aryo Djojoadikusumo, Erick Thohir, dan Boy Thohir, semuanya terlihat mengalami kenaikan.

Saham emiten pengolahan udang milik Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) tercatat sempat melesat hingga 21,5 persen pada sesi pembukaan perdagangan.

So, dengan asumsi paslon Prabowo-Gibran yang memenangi perolehan suara Pilpres kali ini, maka kita bisa asumsikan saham-saham yang berhubungan dengan paslon tersebut dapat terimbas positif,” ujar Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada, dalam keteranganya kepada Tirto, Kamis (15/2/2024).

Reza melihat pelaku pasar akan memanfaatkan momen tersebut untuk masuk ke saham-saham pendukung Prabowo-Gibran. Sebab secara sentimen, dimungkinkan pelaku pasar akan melirik dan mentransaksikan saham-saham tersebut.

“Hal ini dengan asumsi dan persepsi saham-saham tersebut akan terimbas positif dengan terpilihnya Prabowo-Gibran. Meskipun secara riil juga harus dilihat lagi seberapa besar nantinya realisasi dari sejumlah program kerja mereka akan berpengaruh ke kinerja fundamental emiten-emiten tersebut,” jelas dia.

Di sisi lain, dalam suatu kesempatan Prabowo-Gibran sempat menyampaikan punya target besar di pasar modal dengan menargetkan kapitalisasi pasar saham menembus Rp22.000 triliun di 2027.

Hal ini pun ditanggapi positif meski secara riil masih butuh effort lebih untuk dapat mewujudkannya. Terutama pendalaman terkait literasi dan inklusi keuangan dan investasi ke seluruh masyarakat baik di kota maupun desa.

Perlu diketahui, kapitalisasi pasar saham tertinggi yang pernah dicatatkan IHSG adalah sebesar Rp11.768 triliun. Jadi, target paslon nomor urut 1 tersebut berarti menaikkan nilainya dua kali lipat dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun.

“Dengan perolehan quick count tersebut, meski sementara, namun bisa diasumsikan telah memberikan gambaran jelas sehingga diharapkan kondisi pasar saham, obligasi, mau pun rupiah bisa kembali menguat (rebound) dari penutupan di Selasa (13/2/2024) yang cenderung melemah dalam,” kata Reza.

Dengan adanya kejelasan tersebut, maka diharapkan IHSG dapat rebound ke level 7.280-7.350 untuk resistennya dengan batas bawah support di level 7.100-7.165. Rupiah juga diharapkan bergerak di level Rp15.610 - Rp15.500.

Sementara untuk saham-saham pilihan, selain yang "terafiliasi" dengan paslon tersebut, tentunya ketika market mulai rebound maka saham-saham big caps akan juga menjadi pilihan diantaranya BBNI, PANI, BREN, BBCA, ASII, BBRI, AMMN, PTRO, BRPT, dan lainnya.

Baca juga artikel terkait NEWS PLUS atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekbis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Dwi Ayuningtyas