tirto.id - Tersangka kasus korupsi e-KTP Setya Novanto menjelaskan mengenai kecelakaan lalu lintas yang dialami sehingga membuat Ketua DPR ini harus masuk rumah sakit seusai menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka di Gedung KPK, Jakarta, Senin (20/11/2017) dini hari.
"Saya dari kemarin memang sudah niat untuk datang bersama-sama DPD (Golkar) I pukul 20.00 WIB, tapi saya diminta untuk wawancara di Metro (TV) dan di luar dugaan saya ada kecelakaan sehingga saya selain terluka, terluka berat dan juga di kaki, di tangan, dan juga di kepala masih memar," ujar Setya Novanto, sebagaimana dilaporkan Antara.
Setya Novanto alias Setnov membantah sudah mangkir saat dipanggil KPK. Namun ia mengaku akan tetap menjalani proses hukum.
"Tetapi saya tetap mematuhi masalah hukum dan apa pun saya tetap menghormati," ujar Setnov singkat.
Setnov dibawa ke Gedung KPK pada Minggu (19/11/2017) pukul 23.35 WIB dan selesai menjalani pemeriksaan sekitar pukul 01.15 WIB.
Ketua Umum Partai Golkar ini tidak lagi menggunakan kursi roda saat seperti ia tiba di gedung KPK. Ia tampak berjalan dari lokasi pemeriksaan di lantai 2 meski tampak lemah dan masih mengenakan rompi oranye tahanan KPK.
Seusai diperiksa, Novanto akan ditahan selama 20 hari di Rutan Negara Kelas 1 Jakarta Timur Cabang KPK, terhitung 17 November sampai 6 Desember 2017.
Surat penangkapan terhadap Novanto dikeluarkan KPK setelah ia mangkir dari pemeriksaan pertama sebagai tersangka pada Rabu (15/11/2017). Penyidik KPK mendatangi rumah Setnov di Jalan Wijaya XIII, namun ia tidak ditemukan di kediamannya. KPK juga telah berkoordinasi dengan Polri memasukkan nama Setya Novanto dalam DPO (Daftar Pencarian Orang).
Selang sehari, pada Kamis (16/11/2017), Setya Novanto sempat melakukan wawancara live by phone dengan kontributor Metro TV dan mengaku akan segera mendatangi KPK. Lalu diberitakan ia mengalami kecelakaan di kawasan Permata Berlian, Jakarta Selatan dan menjalani perawatan di RS Medika Permata Hijau.
Pada Jumat (17/11/2017), ia dipindahkan dari RS Medika Permata Hijau ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Dirut RSCM dr Czeresna Heriawan Soejono mengatakan Setnov tidak perlu lagi dirawat inap setelah melakukan observasi pada 18-19 November 2017.
"Setelah dilakukan penilaian selama dua hari, kami tim dokter menilai Setya Novanto sudah tidak perlu lagi rawat inap," kata Soejono.
KPK sudah memanggil Setnov 11 kali sebelum mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) KTP elektronik itu.
Dari total 11 kali pemanggilan dalam proses penyidikan, Setya Novanto tercatat 8 kali mangkir dari pemeriksaan.
Pada proses penyidikan, Setnov hanya hadir dalam panggilan pada 13 Desember 2016, 10 Januari 2017, dan 14 Juli 2017. Panggilan untuk diperiksa sebagai tersangka terhadap Setya Novanto kembali dilakukan pada 15 November 2017.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri