tirto.id - Menteri Agraria/Badan Pertanahan Nasional, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berjanji akan menggebuk mafia tanah di 8 bulan masa jabatannya. Dia optimistis bisa melawan mafia tanah karena mereka menghalangi proses pemerataan keadilan agraria bagi masyarakat Indonesia.
"Jangan sampai karena perilaku praktik melawan hukum yang dilakukan oknum mafia tanah tadi menghambat semuanya," kata AHY di Istana Negara, Rabu (21/2/2024).
AHY menuturkan janjinya merupakan bentuk keberlanjutan yang telah dilakukan menteri sebelumnya, Hadi Tjahjanto. Sementara itu, AHY enggan merinci strategi apa yang bakal dilakukan untuk memberantas para mafia tanah tersebut.
"Tentu saya tidak ingin bahas secara teknis hari ini semuanya, baru dilantik, saya ditunggu untuk serah terima jabatan. Yang jelas, kita ingin untuk hadirkan kepastian hukum, kita perlu yakinkan agar semua taat hukum, jadi tidak boleh ada siapapun di negeri kita secara terbuka dan tertutup melawan hukum," kata dia.
Lebih lanjut, AHY juga berjanji akan mengejar reforma agraria di waktu yang singkat dan berusaha meyakinkan publik bahwa dirinya adalah orang yang memegang komitmen tinggi serta mau berkolaborasi dengan semua pihak untuk mencapai terget.
"Saya tak mau 8 bulan itu cuma jadi penghambat dalam semangat bahwa dalam semua target, meskipun ambisius dan tinggi, tidak mudah dicapai, saya termasuk orang yang percaya dengan kerja keras komitmen dan segala sinergi kolaborasi semua target tadi bisa dicapai dengan baik. Doakan saja bisa dilakukan dengan baik," kata AHY.
Sebelumnya, Hadi Tjahjanto juga meminta agar AHY melanjutkan programnya. Salah satunya memberantas semua mafia tanah.
"HGU (hak guna usaha) carbon trading, yang berkaitan dengan PP, itu segera diselesaikan karena banyak yang ingin masuk," kata Jokowi.
Jokowi juga berharap AHY bisa segera menyelesaikan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Targetnya, 120 juta bidang tanah bisa segera diselesaikan oleh AHY.
"Ketiga yang berkaitan dengan 120 juta PTSL 120 juta bidang untuk masuk ke PTSL harus segera bisa kita selesaikan," kata Jokowi.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin