tirto.id - Presiden Joko Widodo memuji pengalaman Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat masih aktif di militer maupun dari aspek latar belakang pendidikannya. Dua hal itu membuat Jokowi menilai AHY cocok menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat tak menjawab pertanyaan awak media terkait komunikasi Jokowi dengan PDIP terkait pemilihan AHY menjadi menteri.
Jokowi memilih menyebutkan sejumlah latar belakang AHY yang sempat aktif di dunia militer dan pernah kuliah di kampus terkemuka dunia.
"Kita tahu beliau ini Ketua Umum Partai Demokrat, pertama. Beliau juga alumni Akademi Militer, Akmil. Juga pendidikan di Nanyang University, Harvard University, di Webster universty, saya kira saya tidak ragu memberikan tempat untuk [AHY] di Kementerian ATR. Karena ini urusan manajemen saya kira beliau akan sangat siap," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/1/2024).
Jokowi juga menyampaikan sejumlah poin yang harus dilakukan AHY, salah satunya mendorong untuk percepatan sertifikat elektronik. Kemudian percepatan pengesahan Hak Guna Usaha Carbon Trading.
"HGU (hak guna usaha) carbon trading, yang berkaitan dengan PP, itu segera diselesaikan karena banyak yang ingin masuk," kata Jokowi.
Jokowi juga berharap AHY bisa segera menyelesaikan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Targetnya, 120 juta bidang tanah bisa segera diselesaikan oleh AHY.
"Ketiga yang berkaitan dengan 120 juta PTSL 120 juta bidang untuk masuk ke PTSL harus segera bisa kita selesaikan," kata Jokowi.
AHY diketahui dilantik menjadi Menteri ATR/BPN guna menggantikan Hadi Tjahjanto, yang ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Hadi dilantik sebagai Menko Polhukam menggantikan Mahfud MD yang mengundurkan diri dan memilih berkonsentrasi maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) berpasangan dengan Ganjar Pranowo. Sebelum Hadi, posisi Menko Polhukam diisi oleh Plt, yakni Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto