tirto.id - Menjelang Natal dan Tahun Baru sejumlah harga komoditas merangkak naik. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategi (PIHPS) nasional, kenaikan terlihat mulai dari beras, telur, hingga cabai rawit.
PHIPS mencatat, hingga Selasa (13/12/2022) hari ini harga beras rata-rata nasional menyentuh Rp11.100 per kilogram. Beberapa daerah beras dengan kualitas bawah dijual Rp13.000 per kilogram. Seperti di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, harga beras dibanderol Rp12.500 per kilogram.
Tidak hanya beras, harga telur ayam juga merangkak naik. Rata-rata nasional menyentuh Rp31.250 per kilogram. Seperti di Kota Gunung Sitoli harga telur ayam dijual Rp40.500 per kilogram. Sementara itu di DKI Jakarta dibanderol Rp31.650 per kilogram.
Selain harga telur ayam yang meroket. Cabai rawit hijau juga turut naik. Tercatat dari data PHIPS, harga cabai saat ini dijual Rp46.000 per kilogram. Padahal, pada 7 Desember 2022, harga cabai rata-rata masih dibanderol Rp43.000 per kilogram.
Di DKI Jakarta harga cabai pun mengalami kenaikan yaitu Rp55.850 per kilogram. Sebelumnya pada 7 Desember 2022 harga cabai di ibu kota Rp53.350 per kilogram.
Harga daging sapi kualitas I juga turut meroket. Terlihat dari data PHIPS rata-rata nasional dijual Rp137.500 per kilogram.
Harga ini meningkat, sebelumnya pada 7 Desember 2022, dibanderol Rp137.200 per kilogram. Sementara itu, harga daging sapi paling mahal dibanderol di Kota Lhokseumawe, Aceh yaitu Rp160.000 per kilogram.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mewaspadai kenaikan harga beras, cabai, dan telur ayam ras menjelang Natal dan tahun baru. Bapanas berupaya menggandeng seluruh pihak untuk meredam gejolak harga.
"Jelang Nataru, beberapa komoditas yang kita harus waspadai kenaikannya adalah beras, telur, cabai. Kita sekarang sedang kerja keras bersama pelaku-pelaku usaha, dengan BUMN di bidang pangan ada Bulog, ID Food dan seluruh dinas terkait," kata Arief dikutip Antara, Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Arief meminta pemerintah daerah, khususnya dinas yang berkaitan dengan pangan, untuk memperhatikan neraca pangan di daerahnya masing-masing agar jangan sampai kekurangan stok pada suatu komoditas tertentu.
Editor: Anggun P Situmorang