tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan pada pukul 06.00-12.00 WIB hari ini, Jumat (5/8/2022) Gunung Merapi secara visual teramati secara jelas, asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 30-100 meter di atas puncak kawah. Selain itu, ada 8 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter arah ke barat daya dan barat.
“Gunung Merapi level III (siaga),” ungkap Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa melalui keterangan tertulis, Jumat (5/8/2022).
Dia mengatakan bahwa BPPTKG juga melaporkan pada jam tersebut ada 28 gempa guguran, 2 gempa hembusan, 12 gempa hybrid, serta 4 gempa vulkanik dangkal.
Secara meterologi, Gunung Merapi cuacanya cerah dan berawan, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat, memiliki suhu udara 20-26 derajat celcius, kelembaban udara 48-63.7 persen, dan tekanan udara 836.7-915.6 mmHg.
Lanjut Agus, BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer (km), Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
“Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” ujar dia.
Kemudian Agus mengatakan bahwa BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Lalu, BPPTKG juga mengimbau agar masyarakat dapat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” sambung dia.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri