tirto.id - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengklarifikasi pernyataan salah satu guru besarnya Profesor Chairul Anwar Nidom yang menyatakan dukungan terhadap Vaksin Nusantara. Pernyataan tersebut dianggap bukan respresentasi universitas, sebab Unair tak terlibat dan tidak mendukung vaksin tersebut.
"Pernyataan yang dikeluarkan oleh Prof Nidom murni dari pendapat beliau pribadi bukan merupakan representasi Unair secara kelembagaan," kata Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair Martha Kurnia Kusumawardani saat dikonfirmasi Tirto, Selasa (21/4/2021).
Martha bilang pernyataan Prof Nidom mengenai Vaksin Nusantara tidak melalui diskusi dengan atasannya di Fakultas Kedokteran Hewan, sehingga dinilai murni pendapat pribadi.
Sementara itu, Rektor Unair Profesor Mohammad Nasih mengaku telah mendapat banyak protes dari Guru Besar Biomolekuler Unair terkait pernyataan Prof Nidom yang diduga mendukung pengembangan vaksin Nusantara.
"Unair tidak terlibat dalam proses dukung mendukung berkaitan dengan vaksin yang ada. Kami murni kerja secara ilmiah melakukan penelitian-penelitian berkaitan dengan vaksin COVID-19 Merah Putih," ujarnya sebagaimana dilansir Antara, Senin (19/4/2021).
"Kami sangat sibuk dalam pengembangan vaksin ini, kami hampir lupa untuk ikut urusan pihak lain, termasuk pengembangan vaksin oleh pihak lain," kata dia menambahkan.
Oleh sebab itu, kata Nasih, Unair tidak dalam posisi untuk dukung mendukung atau menolak terhadap vaksin yang dikembangkan pihak lain.
"Kami menghormati kepada semua pihak yang sudah melakukan ikhtiar sesuai dengan profesi dan kompetensi untuk serta berkontribusi dalam penanganan COVID-19," ucapnya.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Abdul Aziz