Menuju konten utama

Turki Copot 107 Hakim dan Jaksa Soal Dugaan Terlibat Kudeta

Sampai saat ini, pemerintah Turki sudah memecat kurang lebih 145.000 pegawai negeri, petugas keamanan dan akademisi. Sementara jumlah hakim dan jaksa yang dicopot dari jabatannya telah mencapai 4.238 orang.

Turki Copot 107 Hakim dan Jaksa Soal Dugaan Terlibat Kudeta
Presiden Turki Tayyip Erdogan menemui pendukungnya di depan Istana Presiden di Ankara, Turki, 10 Agustus 2016. [ANTARA FOTO/REUTERS/Kayhan Ozer / Presidential Palace]

tirto.id - Pemerintah Turki memecat 107 hakim dan jaksa karena diduga terlibat dalam percobaan kudeta pada Juli 2016 lalu. Pencopotan jabatan itu adalah upaya pembersihan besar-besaran gelombang ketiga sejak Presiden Recep Tayyip Erdogan memperkuat kekuasaannya, demikian menurut laporan Antara, Sabtu (6/5/2017).

Sampai saat ini, pemerintah Turki di bawah kepemimpinan Erdogan sudah memecat kurang lebih 145.000 pegawai negeri, petugas keamanan dan akademisi. Sementara jumlah hakim dan jaksa yang dicopot dari jabatannya telah mencapai 4.238 orang.

Reporter Turkish TV juga mengatakan bahwa para hakim dan jaksa yang dipecat dari jabatannya itu mendapat perintah penahanan. Sudah hampir lebih dari 40.000 orang ditahan setelah pemberontakan yang gagal tersebut. Peristiwa itu juga menewaskan 240 orang, yang sebagian besar warga sipil.

Selain itu, pemerintah Turki pada Sabtu pekan lalu juga sudah memberhentikan karir lebih dari 3.900 orang dari dinas sipil dan militer yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional. Pemecatan terhadap para personel itu dilakukan setelah jajak pendapat memperkuat tugas pokok dan fungsi presiden diselenggarakan pada April 2017.

Kelompok-kelompok penyokong hak asasi manusia dan sejumlah pihak negara Barat, sekutu Turki, mengatakan bahwa jajak pendapat tersebut bakal membawa anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan kandidat anggota Uni Eropa tersebut mendekati penguasaan oleh satu sosok saja, yakni Erdogan.

Pihak Ankara selama ini menuding jaringan ulama Turki yang bermukim di Amerika Serikat (AS), Fethullah Gulen, sebagai otak dibalik upaya melakukan kudeta pada Juli 2016 lalu. Namun, Gulen, yang di masa lalu adalah sahabat Erdogan dan kemudian berselisih paham, membantah dirinya terlibat upaya terhadap pemerintah yang sah.

Baca juga artikel terkait KUDETA TURKI GAGAL atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Hukum
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto