Menuju konten utama

Toyota Model SUV Fortuner Diekspor Sebanyak 69.700 Unit Tahun 2017

Warih menyatakan, jenis produk yang paling banyak diekspor adalah model SUV (Sport Utility Vehicle) Fortuner yakni sebanyak 69.700 unit.

Toyota Model SUV Fortuner Diekspor Sebanyak 69.700 Unit Tahun 2017
Deretan mobil produksi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang siap diekspor. tirto.id/toyotaindonesiamanufacturing.co.id

tirto.id - Jumlah kendaraan yang diekspor Toyota jenis Completely Built-Up (CBU) sepanjang tahun 2017 mencapai 199.600 unit. Angka itu naik sebanyak 18 persen jika dibandingkan capaian tahun 2016 yang hanya sebesar 169.100 unit.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono menyatakan, jenis produk yang paling banyak diekspor adalah model SUV (Sport Utility Vehicle) Fortuner yang mencapai 69.700 unit.

Ia mengatakan, angka ini juga merupakan rekor tertinggi ekspor Fortuner dalam 5 tahun terakhir. Selain Fortuner, ada pula jenis lain seperti sedan Vios dengan jumlah 28.450 unit. Sementara kijang Innova, Sienta dan Yaris juga turut diekspor dengan total 18.700 unit.

Dari sisi laju pertumbuhan, Sienta menempati urutan tertinggi mencapai 51,0 persen, diikuti Fortuner 42,2 persen, sedangkan Vios 19,3 persen. Selain itu, Toyota juga mengekspor beberapa model lain yakni Avanza, Rush, Agya (Wigo) dan Town/Lite Ace yang diproduksi oleh grup toyota di Indonesia yaitu Astra-Daihatsu Motor dengan jumlah total sebanyak 82.700 unit.

“Komposisi ekspor kendaraan bermerek Toyota yang didominasi oleh model SUV ini sekaligus membuktikan bahwa kapabilitas industri otomotif Indonesia telah mampu bersaing dalam memenuhi keinginan konsumen global. Di sisi lain, model sedan Vios yang telah kami produksi secara lokal sejak tahun 2013 lalu, menjadi keistimewaan tersendiri karena 97 persen dari total produksinya ditujukan untuk pasar ekspor,” kata Warih melalui keterangan tertulis yang terima Tirto, Selasa (30/1/2018).

Warih menjelaskan, ada sejumlah faktor eksternal yang menyebabkan kegiatan ekspor itu meningkat, seperti: membaiknya perekonomian sejumlah negara tujuan ekspor, peningkatan daya saing perekonomian Indonesia melalui percepatan pembangunan infrastruktur, dan kebijakan deregulasi.

“Semua itu tentu tidak terlepas dari sinergi kebijakan pemerintah yang kian kondusif dalam mendorong perbaikan daya saing perekonomian dan usaha terus menerus seluruh pihak yang terlibat dalam grup Toyota, pemasok serta rantai bisnis Toyota di Indonesia dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kualitas kerja yang membuat produk buatan Indonesia semakin diterima di negara tujuan ekspor,” kata Warih.

Selain dalam bentuk CBU, tahun 2017 Toyota juga telah mengekspor 47.600 unit kendaraan dalam bentuk terurai/Completely Knock Down (CKD) mesin utuh tipe TR berbahan bakar bensin sebesar 123.200 unit dan mesin TR berbahan bakar etanol sebesar 5.700 unit. Sedangkan ekspor mesin tipe NR berbahan bakar bensin mencapai 93.300 unit dan NR berbahan bakar etanol 3.700 unit.

Baca juga artikel terkait TOYOTA FORTUNER atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Otomotif
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto