tirto.id - Saat menjalani puasa, masalah bau mulut bisa muncul dan kadang membuat kurang percaya diri. Namun, kemunculan aroma tidak sedap tersebut sebanarnya wajar. Dengan menggunakan cara tertentu, bau mulut saat puasa bisa dikurangi intensitas aromanya.
Mengutip laman FK Universitas Indonesia, mulut secara normal akan memunculkan aroma tidak sedap jika kondisinya kering dengan jumlah air liur lebih terbatas. Bakteri menjadi berkembang biak lebih cepat dan memunculkan bau. Bau mulut bisa muncul karena menurunnya aktivitas mengunyah.
Sementara itu, laman Dinkes Provinsi DIY menyebutkan, penyebab lain dari bau mulut saat puasa yaitu dari aroma menyengat makanan yang dikonsumsi saat sahur. Kendati demikian, bau mulut juga bisa datang karena kondisi penyakit di dalam tubuh seperti diabetes atau maag.
Cara Mengurangi Bau Mulut Saat Puasa
Masalah mulut bau sewaktu berpuasa dapat diatasi dengan beberapa cara. Beberapa solusi berikut bisa diterapkan untuk membuat aroma mulut lebih netral:
1. Menggosok gigi setelah berbuka dan makan sahur. Pada dua waktu ini, orang berpuasa akan mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak. Dengan menggosok gigi, termasuk lidah, akan mengurangi bau mulut lebih lama.
2. Pakai obat kumur dan benang gigi. Benang gigi dipakai untuk membersihkan sisa makanan yang tertinggal di sela gigi pemicu bau tidak sedap. Sementara itu, menggunakan obat kumur akan membunuh kuman di rongga mulut. Mengutip laman Mayapada Hospital, penggunaan obat kumur tidak boleh berlebihan agar tidak memusnahkan bakteri baik yang diperlukan di dalam mulut.
3. Memperbanyak minum air putih di selain waktu puasa. Puasa di siang hari membuat produksi air liur berkurang banyak. Hal ini bisa membuat munculnya bau mulut.
Di saat berbuka sampai sahur menjadi kesempatan untuk meminum air putih secukupnya yang dapat menyegarkan mulut. Gunakan rumus minum berikut: 2-3 gelas air saat berbuka; 2-4 gelas air pada malam hari; dan 2-3 gelas sewaktu sahur. Selain mengurangi bau mulut, minum dengan rumus tersebut membantu mengatasi kekurangan cairan ketika berpuasa.
4. Perbanyak makan buah, sayur, dan terapkan pola makan seimbang. Konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur cenderung membuat rongga mulut lebih bersih. Makanan sehat ini turut meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan bakteri, peradangan, hingga memberi perlindungan pada gigi mau pun gusi.
5. Hindari makanan manis. Makanan seperti ini berpeluang mengundang bakteri untuk datang dan menyebabkan bau mulut. Di samping itu, makanan kaya gula memicu kerusakan gigi dengan mengikis enamel yang menjadi pelindung bagian luar.
6. Jauhi makanan yang berbau menyengat. Bau mulut juga dipicu dari konsumsi makanan dengan aroma menyengat. Misalnya makan petai, jengkol, durian, bawang merah, dan sebagainya. Makanan dengan aroma menyengat tersebut baunya bisa tahan lama di rongga mulut.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Alexander Haryanto