Menuju konten utama

Tips Melakukan Investasi Emas untuk Pemula

Cara investasi emas yang aman bagi pemula di antaranya adalah pantau dulu harga emas hingga beli emas di tempat terpercaya.

Tips Melakukan Investasi Emas untuk Pemula
Ilustrasi Emas Antam. foto/IStockphoto

tirto.id - Emas menjadi salah satu jenis investasi yang dinilai aman dan menguntungkan bahkan di tengah ancaman resesi 2023.

Dilansir dari laman BNI Life, tak hanya itu, nilai emas juga selalu berada di kondisi stabil ketika dilanda inflasi serta memiliki kekuatan sebagai lindung nilai aset.

Melansir Antara, investasi emas dapat dimulai dari nominal kecil dan saat ini sudah banyak platform untuk membeli emas. Berkat perkembangan teknologi digital, investasi emas dapat dilakukan secara online maupun offline.

Lantaran popularitas investasi emas semakin tinggi, kini banyak orang mulai berganti ke investasi emas. Sebagaimana yang dilansir dari laman resmi CIMB NIAGA, berikut cara investasi emas yang aman bagi pemula:

1. Tetapkan tujuan investasi emas

Pastikan tujuan berinvestasi terlebih dahulu sebelum memulai investasi emas. Terdapat beberapa tujuan yang dapat dijadikan target dalam berinvestasi emas, mulai dari tabungan pendidikan, pernikahan, hingga investasi hari tua.

Misalnya Anda menargetkan dalam kurun 10 tahun ke depan akan berhenti bekerja dan memulai usaha sendiri. Anda bisa menyisihkan sebagian penghasilan untuk berinvestasi emas. Jika sudah mempunyai target yang jelas seperti ini, maka Anda lebih tahu berapa besaran emas yang bisa diinvestasikan perbulannya.

2. Pantau perkembangan harga emas secara berkala

Kini, memantau perkembangan emas bukanlah hal yang sulit. Sebab, ada beberapa situs di internet yang menampilkan perkembangan harga emas di setiap harinya. Selain itu, ada juga aplikasi pada ponsel yang bisa memperlihatkan perkembangan harga emas.

Instrumen investasi emas memang dikenal paling stabil, namun terkadang emas juga mengalami penurunan harga. Walaupun jarang, maka tidak ada salahnya untuk membeli emas. Kemudian, pada saat harga emas melonjak tinggi, investor dapat memutuskan untuk menjualnya.

Akan tetapi, perlu dipahami bahwa investasi emas merupakan jenis investasi jangka panjang, yakni dalam kurun waktu 5-10 tahun.

3. Beli emasi di tempat yang terpercaya

Ketika hendak memulai berinvestasi emas, pastikan untuk membeli emas di tempat yang menjual secara resmi dan terpercaya. Di tempat yang resmi, emas akan dijual dengan disertai surat dan sertifikatnya. Karena terdapat beberapa penjual yang menjual emas tanpa disertakan dengan sertifikat, hanya emas batangan saja.

Rekomendasi tempat untuk berinvestasi emas ialah PT ANTAM. Anda bisa membelinya secara langsung di gerai penjualan emas di kantor PT ANTAM atau di marketplace resminya.

Selain itu, Anda juga bisa membeli dan membuka rekening tabungan emas di PT Pegadaian. Kedua perusahaan tersebut merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sehingga penjualannya lebih terpercaya.

4. Tempat penyimpanan emas yang aman

Sebelum berinvestasi emas, jangan lupa untuk memperhatikan tempat penyimpanan yang aman. Jika hendak disimpan di rumah, Anda bisa menyimpannya di dalam brankas atau Safety Box. Namun jika dirasa kurang aman, Anda juga bisa menyimpannya di Safe Deposit Box (SDB) yang ditawarkan oleh pihak bank.

Jika memilih SDB, maka ada biaya tambahan yang diperlukan. Untuk tarif menggunakan SDB tergantung kebijakan bank masing-masing. Tak hanya digunakan untuk menyimpan emas, SDB juga bisa digunakan untuk menyimpan barang-barang atau surat berharga lainnya seperti sertifikat rumah dan tanah.

5. Fokus masa depan

Calon investor harus memahami bahwa investasi adalah tabungan untuk masa depan, baik jangka pendek atau pun jangka panjang.

Apalagi investasi emas, hasilnya baru terasa setidaknya 5-10 tahun mendatang. Ingat, investasi berbeda dengan jual beli yang bisa mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat. Dengan demikian, investor harus fokus terhadap tujuan dan masa depan yang hendak dicapai.

Baca juga artikel terkait INVESTASI EMAS atau tulisan lainnya dari Yunita Dewi

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Yunita Dewi
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari