tirto.id - Gorengan merupakan salah satu cemilan yang sering disajikan saat berbuka puasa selama Ramadhan. Gorengan disukai karena rasanya yang gurih, memiliki tekstur renyah, serta relatif murah dan mudah dibuat.
Namun di balik rasanya yang lezat, gorengan sebenarnya termasuk makanan yang kurang sehat. Makanan berminyak diketahui mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Kolesterol yang terus menumpuk di pembuluh darah bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius seperti stroke, penyakit jantung, serta resistensi insulin yang bisa memicu diabetes.
Menurut laman UM Surabaya, gorengan juga berpotensi menyebabkan kanker dalam tubuh. Gorengan biasanya dibuat dengan minyak yang sudah digunakan untuk menggoreng berkali-kali. Minyak seperti ini justru sangat berbahaya karena akan menghasilkan senyawa karsinogenik bernama akrilamida yang bisa memicu penyakit kanker.
Sehingga, sebaiknya jangan terlalu sering atau terlalu banyak memakan gorengan agar tubuh tetap sehat. Kalaupun ingin makan gorengan, disarankan untuk membuat sendiri di rumah. Selain lebih bersih, Anda bisa menyiasati bahan maupun cara pembuatan gorengan agar lebih sehat.
7 Tips Membuat Gorengan Sehat untuk Berbuka Puasa
Berikut beberapa tips untuk membuat gorengan sendiri di rumah selama bulan puasa:
1. Ganti dengan tepung singkong atau tepung jagung
Gorengan umumnya menggunakan tepung terigu, baik sebagai bahan utama maupun pelapisnya. Melansir dari Antaranews, pakar kesehatan dr. Fanny R Imannuddin, M.Biomed (AAM), ABAARM mengungkapkan bahwa adonan gorengan sebaiknya diganti dengan tepung yang lebih sehat, misalnya tepung singkong, mocaf, tepung jagung, atau tepung almon.
2. Jangan gunakan tepung beras
Tepung beras sering ditambahkan pada adonan agar gorengan terasa lebih renyah. Namun, sebaiknya hindari penggunaan tepung beras saat membuat gorengan. Tepung beras memiliki gluten yang cukup tinggi yang bisa lengket di saluran pencernaan dan mengganggu penyerapan nutrisi.
3. Gunakan minyak kelapa
Disarankan untuk membuat gorengan dengan minyak yang lebih sehat, contohnya minyak kelapa. Meski mengandung lemak jenuh, minyak kelapa masih dianggap lebih sehat jika dibandingkan dengan minyak goreng biasa.
4. Ganti minyak setelah dua kali menggoreng
Jangan menggoreng berkali-kali menggunakan minyak yang sama. Minyak yang dipakai menggoreng berkali-kali akan berubah warna menjadi hitam dan mengandung lemak trans yang cukup tinggi.
Idealnya, minyak sebaiknya hanya digunakan untuk satu kali menggoreng. Sedangkan menurut situs Kementerian Kesehatan, minyak goreng sebaiknya dipakai maksimal sebanyak dua kali.
Jika dipakai menggoreng lebih dari dua kali, minyak berpotensi membahayakan kesehatan, khususnya berpengaruh pada kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi.
5. Atur panas atau suhu minyak saat menggoreng
Melansir laman Ners Unair, suhu yang tepat untuk menggoreng makanan adalah 176°-190°C. Suhu yang terlalu tinggi bisa merusak minyak dan menghasilkan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.
Namun, jika suhu terlalu rendah, minyak bisa terserap ke dalam makanan. Hal ini berakibat gorengan jadi lebih berminyak dan berlemak sehingga juga tak baik bagi kesehatan.
6. Tiriskan dengan tisu
Gorengan yang baru matang sebaiknya segera ditiriskan dengan tisu makan atau kertas tisu yang dapat menyerap minyak. Dengan cara demikian, gorengan jadi lebih sehat karena tidak mengandung minyak berlebih.
7. Ganti cara masak tanpa minyak
Alternatif lain untuk mengolah makanan adalah dengan cara dipanggang sehingga Anda tidak perlu menggunakan minyak secara berlebihan. Anda juga bisa menggunakan air fryer atau alat penggoreng tanpa minyak untuk menghasilkan gorengan yang tak kalah renyah dan enak.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari