tirto.id - Selama pandemi COVID 19, banyak fasilitas umum termasuk kolam renang ditutup aksesnya untuk masyarakat hingga kondisi kembali kondusif, karenanya bagi yang suka berenang harus bersabar sementara waktu ini.
Meski begitu, bagi yang memilki dana lebih kemungkinan akan memilih untuk membuat kolam renang di rumah atau menggunakan kolam renang buatan.
Seperti dikutip dari laman Medical Daily, memiliki kolam renang atau bak mandi air panas jelas memiliki manfaat, karena keduanya dapat mengurangi stres, meningkatkan fleksibilitas, dan menawarkan terapi berdampak rendah.
Seperti disampaikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), bahwa COVID-19 tidak dapat menyebar ke manusia melalui kolam atau bak mandi air panas. Sehingga saat berada di kolam renang ada rasa aman yang kuat.
Namun, kolam renang juga bisa menghadirkan bahaya yang tidak diinginkan, terutama bagi anak kecil.
Menurut sebuah laporan dari Komisi Perlindungan Konsumen di AS pada bulan Juni 2020, anak-anak yang tenggelam tetap menjadi penyebab utama kematian yang tidak disengaja di antara anak-anak usia 1 hingga 4 tahun.
Hampir bersamaan dengan waktu itu, American Academy of Pediatrics mengeluarkan pernyataannya sendiri, memperingatkan orang tua dan pengasuh bahwa dengan anak-anak di rumah karena pandemi, tingkat stres yang tinggi dan banyaknya gangguan, maka perlu berhati-hati agar anak-anak mereka tidak ditinggalkan begitu saja di dekat air.
Pengawasan ketat terhadap anak kecil sangat penting bagi keluarga yang memiliki kolam renang.
Skenario yang umum adalah seorang anak kecil meninggalkan rumah tanpa disadari oleh orang tua atau pengasuhnya. Anak-anak tertarik ingin ke kolam, dan mereka bisa tenggelam meskipun mereka tahu cara berenang.
CDC merekomendasikan agar para orang tua mengajari anak-anak mereka berenang. Tetapi bahkan jika mereka tahu cara berenang, anak-anak tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan di kolam.
Orang tua juga harus belajar mengenali saat seorang perenang berada dalam kesulitan.
Tips Cegah Anak Tenggelam saat Berenang
Berikut ini beberapa tips untuk mencegah anak tenggelam saat berada di kolam renang rumah berdasarkan panduan CDC:
- Pagar dan dinding harus setinggi minimal 4 kaki dan dipasang sepenuhnya di sekitar kolam. Pagar harus tidak lebih dari 2 inci di atas permukaan tanah. Bukaan di pagar harus maksimal 4 inci. Pagar harus sulit dipanjat.
- Gerbang pagar harus bisa menutup sendiri dan mengunci sendiri. Kuncinya harus jauh dari jangkauan anak kecil. Gerbang harus terbuka jauh dari kolam; kaitnya harus menghadap ke kolam.
- Setiap pintu dengan akses langsung ke kolam harus memiliki alarm yang berbunyi selama 30 detik. Kontrol alarm minimal setinggi 54 inci dan disetel ulang secara otomatis.
- Jika rumah membentuk salah satu sisi pembatas ke kolam, maka pintu yang mengarah dari rumah ke kolam harus dilindungi dengan alarm yang mengeluarkan suara saat pintu dibuka.
- Anak-anak kecil yang telah mengambil pelajaran renang tidak boleh dianggap tidak bisa tenggelam, tetap saja anak kecil harus selalu diawasi dengan cermat saat berenang.
- Penutup pengaman daya atau penghalang bertenaga motor yang dapat dipasang di atas area air dapat digunakan saat kolam tidak digunakan.
- Perlengkapan penyelamat dan telepon harus disimpan di tepi kolam renang; nomor darurat harus dipasang. Mengetahui resusitasi kardiopulmoner (CPR) bisa menjadi penyelamat.
- Untuk kolam di atas tanah, anak tangga dan tangga harus diamankan dan dikunci atau dilepas saat kolam tidak digunakan.
- Pengasuh bayi harus diinstruksikan tentang potensi bahaya untuk anak kecil di dalam dan sekitar kolam renang dan kebutuhan mereka untuk pengawasan yang konstan.
- Jika ada anak yang hilang, kolam harus selalu diperiksa terlebih dahulu. Setiap detik penting dalam mencegah kematian atau kecacatan.
- Alarm kolam renang dapat digunakan sebagai tindakan pencegahan tambahan. Alarm kolam bawah air dapat digunakan bersama dengan penutup pengaman daya.
- Mainan dan perangkat pelampung harus digunakan di kolam hanya di bawah pengawasan; mereka tidak boleh digunakan sebagai pengganti pengawasan.
- Peralatan penyelamat yang terawat dengan baik (termasuk ring buoy dengan tali terpasang atau tiang penyelamat) harus disimpan di tepi kolam.
- Prosedur darurat harus ditulis dengan jelas dan dipasang di area kolam.
- Semua pengasuh harus tahu cara berenang, tahu cara mendapatkan bantuan darurat.
- Anak-anak harus diajari berenang (kelas renang tidak disarankan untuk anak di bawah usia 4 tahun) dan harus selalu berenang dengan seorang teman.
- Alkohol tidak boleh dikonsumsi selama atau tepat sebelum berenang atau saat mengawasi anak-anak.
- Untuk mencegah tersedak, mengunyah permen karet dan makan harus dihindari saat berenang, menyelam, atau bermain air.
- Kedalaman air harus diperiksa sebelum memasuki kolam.
- Aturan harus dipasang di area yang mudah dilihat. Aturan harus menyatakan "dilarang berlari", "tidak mendorong," tidak minum, dan "tidak pernah berenang sendirian." Pastikan untuk menegakkan aturan.
- Meja, kursi, dan benda lain harus diletakkan jauh dari pagar kolam agar anak-anak tidak menggunakannya untuk memanjat ke area kolam.
- Saat kolam tidak digunakan, semua mainan harus dilepas untuk mencegah anak-anak bermain atau meraihnya dan secara tidak sengaja jatuh ke dalam air.
- Pemandangan kolam yang jelas dari rumah harus dipastikan dengan menghilangkan vegetasi dan penghalang lain yang menghalangi pandangan.
Editor: Agung DH