Menuju konten utama

Tips Aman Berenang Selama New Normal Pandemi COVID-19

Tips aman berenang selama new normal Pandemi Corona COVID-19.

Tips Aman Berenang Selama New Normal Pandemi COVID-19
Ilustrasi mengajari anak berenang. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Fase new normal dan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi telah diterapkan di beberapa wilayah, banyak kegiatan yang sebelumnya dibatasi akan kembali diizinkan untuk dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan COVID-19.

Salah satunya adalah pembukaan kembali tempat wisata seperti pantai, kolam renang umum maupun water park.

NY Times mewartakan, kolam dan taman air menghadirkan tantangan unik untuk mengikuti protokol kesehatan COVID-19, karena memakai masker sama sekali tidak mungkin saat berenang, dan penerapan jarak sosial juga mungkin sulit di lokasi yang ramai.

Mengunjungi kolam atau pantai saat musim kemarau tentu menjadi hal yang menyenangkan, tetapi di masa pandemi seperti ini, apakah hal itu aman dilakukan?

"Jika kolam dikelola dengan klorin atau bromin dan rutin dibersihkan, ada kemungkinan sangat rendah Coronavirus ditularkan melalui air," kata Ellen Eaton, M.D., Asisten Profesor di University of Alabama di Birmingham Division of Infectious Diseases seperti dilansir dari UAB News.

Ia mengatakan, penelitian selama bertahun-tahun tentang pemeliharaan kolam memastikan bahwa, jika kolam menggunakan bahan kimia sesuai pedoman standar, maka tempat itu adalah lingkungan yang relatif steril.

"Meskipun ada beberapa virus dan parasit yang ditularkan melalui air, tetapi Coronavirus tidak ada di antara mereka,” imbuhnya.

Meski begitu, potensi penularan yang harus diwaspadai adalah dari kerumunan pengunjung yang datang ke pantai atau ke kolam renang, bukan karena kegiatan berenang.

Karenanya, Eaton memperingatkan para pengunjung untuk lebih fokus pada mempraktikkan cara menjaga jarak dan kebersihan secara fisik ketika berada di dekat air.

“Ketika anak-anak bermain air di kolam, mereka sering sangat dekat satu sama lain, bermain di tangga dan rakit yang sama serta meraih pegangan kolam yang sama. Itulah yang membuat saya khawatir. Penularan karena jaraknya yang dekat dan tidak membersihkan barang-barang umum yang ditemukan di pengaturan kolam renang dengan benar," jelas Eaton.

Sebagai cara untuk mengalahkan kerumunan, dia mendorong pengunjung kolam renang untuk pergi di luar jam tepat ketika kolam dibuka atau menjelang akhir hari ketika tidak ada kerumunan.

Namun jika ada banyak orang yang berkumpul dan bersosialisasi, ini bukan waktu terbaik untuk membiarkan keluarga datang ke kolam renang.

“Saya tahu bahwa anak-anak hanya ingin mendinginkan diri di kolam renang selama hari yang panas, tetapi secara realistis, itu adalah waktu yang paling ramai untuk mengunjungi kolam renang,” kata Eaton.

Jika mengunjungi kolam saat jam sepi, lanjutnya, itu akan menjadi cara terbaik untuk terus menikmati waktu yang menyenangkan bersama keluarga sambil tetap bertanggung jawab dan berhati-hati dalam meminimalkan penyebaran virus.

Selain itu, tips lainnya yang dibagikan Eaton adalah mengurangi peluang untuk menyentuh item dan permukaan yang bukan milik pribadi.

Apakah itu menggunakan kamar kecil sebelum masuk kolam renang, membersihkan kursi yang akan digunakan, atau tidak berbagi mainan anak dengan orang lain, langkah-langkah ini dapat membantu menjaga keamanan keluarga.

Semua keputusan tentang protokol kesehatan di kolam renang tersebut juga harus bisa dibuat dan diterapkan secara lokal, serta bekerja sama dengan pejabat kesehatan setempat.

Operator tempat perairan umum dapat berkonsultasi dengan pejabat setempat untuk menentukan apakah dan bagaimana menerapkan protokol kesehatan sambil menyesuaikan untuk memenuhi kebutuhan banyak pihak.

Selain itu, implementasinya juga harus diinformasikan oleh apa yang layak, praktis, dan dapat diterima semua orang, demikian seperti diwartakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Baca juga artikel terkait BERENANG atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH