Menuju konten utama

Tips Atur Asupan Makan Usai Jalani Puasa Ramadan

Saat makan siang perbanyak asupan santapan Anda daripada saat sarapan dan makan malam.

Tips Atur Asupan Makan Usai Jalani Puasa Ramadan
Ilustrasi Makan Siang. foto/istockphoto

tirto.id - Setelah Ramadan usai, sebagian umat Islam akan kembali makan tiga kali sehari. Agar perubahan dari saat Ramadan yang biasa makan dua kali sehari menjadi tiga kali sehari tak menimbulkan masalah kesehatan, sebaiknya Anda mulai mengatur jumlah asupan yang dikonsumsi dalam sekali makan.

"Makan dua kali, sebelum Ramadan tiga kali, yang penting gizi seimbang, porsi dua kali makan saat Ramadan kita bagi rata tiga (waktu)," ujar dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastro entero hepatologi, Prof. Ari Fahrial Syam dalam sesi bincang melalui Instagram Live, dilansir dari laman Antara.

Ia juga mengatakan, saat sarapan Anda bisa mengonsumsi nasi dan sumber karbohidrat lainnya dengan satu lauk sebenarnya sudah cukup. Kemudian, saat makan siang perbanyak asupan santapan Anda daripada sarapan dan makan malam.

"Makan siang di porsi lebih banyak dari makan malam, makan malam di porsi lebih sedikit, (agar) saat langsung tidur lambung tidak terlalu penuh lagi," kata dia.

Menurutnya, idealnya, Anda membutuhkan waktu sekitar dua jam jeda setelah makan malam sebelum tidur. Namun, jika makanan yang Anda santap saat malam mengandung lemak tinggi sebaiknya persiapkan waktu jeda lebih lama agar tak terjadi refluks asam lambung.

"Apalagi habis makan lemak tinggi karena lambat turunnya, kalau langsung tidur bantal pendek akan balikkan makanan di lambung ke kerongkongan ini jadi masalah (refluks asam lambung)," tutur Ari.

Untuk para penderita GERD, sebaiknya kontrol asupan makanan berlemak, terlalu asam, pedas, lalu cokelat dan keju karena berisiko membuat penyakit kambuh akibat lebih melambatnya pengosongan lambung.

Ari menyarankan, Anda yang sudah mempraktikkan pola makan sehat saat Ramadhan, mempertahankannya di waktu usai Lebaran agar penyakit yang sudah terkontrol tetap terkontrol dan tak ada penyakit baru yang muncul.

Baca juga artikel terkait PUASA RAMADAN 2020

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH