Menuju konten utama

Tips Agar Bisa Membeli Rumah Sendiri Setelah Menikah

Tips agar bisa membeli rumah sendiri setelah menikah dengan pasangan. 

Tips Agar Bisa Membeli Rumah Sendiri Setelah Menikah
Ilustrasi Konstruksi. foto/Istockphoto

tirto.id - Setelah menikah, pasangan suami istri (pasutri) akan dihadapkan pada beberapa beberapa pilihan terkait tempat tinggal.

Paling mendasar, mereka mempunyai pilihan antara tinggal bersama mertua dalam satu atap, atau pisah dengan tinggal di rumah sendiri.

Saat memiliki tidak serumah dengan mertua pun masih berhadapan dengan pilihan antara mengontrak atau membeli rumah pribadi.

Tarik-ulur seperti ini sangat lazim dihadapi pasutri. Mereka yang tidak mau urusan rumah tangganya dicampuri pendapat orang tua, rata-rata memiliki untuk tinggal di rumah sendiri. Mengontrak rumah pun tidak masalah.

Tapi, setiap pasutri umumnya sangat ingin memiliki rumah sendiri. Sekali pun harga properti makin tinggi, mereka rela mengajukan pembiayaan atau kredit di bank agar rumah dapat terbeli. Lalu, mungkinkah rumah terbeli di saat usia pernikahan masih dini?

Kemampuan membeli rumah tergantung keadaan pada kemampuan finansial setiap pasangan.

Namun, bagaimana pun kondisi keuangannya, tiap pasutri memiliki kans yang sama untuk mampu memiliki rumah. Tips-tips berikut mungkin berguna dalam mengupayakan membeli rumah setelah menikah.

Tips Membeli Rumah Setelah Menikah

1. Tentukan target membeli rumah

Sebaiknya keinginan memiliki rumah ditentukan dengan target capaian. Dengan begitu, pasutri bisa merencanakan untuk mengumpulkan uang DP dan sekaligus perencanaan keuangan ke depannya.

Misalnya, seseorang berusia 5 tahun ingin memiliki rumah di usia 30 tahun, maka dia bisa mempersiapkan 5 tahunnya mengumpulkan uang untuk DP. Saat DP sudah terbayar, rumah bisa ditinggali dan meneruskan cicilan pelunasan rumah per bulan jika membeli secara kredit.

2. Menyiapkan rencana anggaran

Saat membeli rumah, uang DP hanya salah satu komponen pembayaran. Di belakangnya masih ada biaya lain seperti biaya booking, notaris, Biaya Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan lainnya. Atur semua anggaran yang dibutuhkan agar rencana pembelian rumah berlangsung lancar.

3. Lunasi semua hutang

Mengutip laman Siap Nikah, utang yang belum lunas dapat menjadi penghambat untuk mempersiapkan uang DP.

Apalagi jika sudah rumah terbeli dan mulai mengangsur tagihan bulan, adanya utang makin memperbesar keuangan rumah tangga. Jadi sebaiknya lunasi utang di waktu awal sebelum membeli rumah.

4. Membuka rekening khusus untuk beli rumah

Adanya rekening khusus yang difungsikan untuk menabung membeli rumah dapat menghindari kekacauan pengaturan keuangan.

Uang yang sudah ditabung tidak boleh diganggu fungsinya kecuali untuk tujuan mendapatkan rumah. Menabung ini dapat dilakukan secara manual atau lewat transfer autodebet dari rekening lain.

5. Perilaku hidup hemat

Membeli rumah saat kondisi keuangan tidak bisa untuk membayarnya secara tunai, maka perilaku hidup hemat perlu diterapkan.

Kebutuhan uang untuk melunasi rumah dapat berjalan bertahun-tahun. Demi mencegah arus kas rumah tangga tetap lancar, hidup hemat menjadi kebutuhan.

6. Menyiapkan uang muka lebih besar

SitusOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menyarankan, jika memungkinkan uang DP dibayarkan lebih besar sesuai kemampuan.

Setidaknya DP bisa minimal 30 persen dari harga rumah. Semakin besar DP, maka angsuran pembayaran rumah per bulannya lebih murah.

Nilai DP tidak terkena bunga bank. Oleh sebab itu, semakin besar DP dibayarkan, maka bunga yang dikenakan pun jauh lebih kecil pada angsuran berjalan.

7. Menambah penghasilan

Jika gaji bulanan cukup mepet setelah digunakan untuk membayar angsuran rumah, maka jalan yang bisa ditempuh adalah menambah penghasilan. Selain melakukan pekerjaan utama, tidak ada salahnya mengambil pekerjaan sampingan.

8. Berinvestasi

Salah cara untuk "menggandakan uang" adalah melakukan investasi. Investasi membantu seseorang memperoleh pendapatan lebih cepat dengan bertransaksi pada saham, sukuk, deposito, obligasi, reksa dana, dan intrumen efek lainnya. Namun, ketika berinvestasi pelu pula memahami mengenai risiko kerugian pada masing-masing instrumen.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo