tirto.id -
Sebelumnya, kisaran tarif tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau proyek KA Bandara tersebut.
"Biaya pokok dari KAI dan dari kami belum kami hitung. Persentase berapa nanti kami sampaikan regulator, nanti mereka memutuskan ini perlu dibantu atau tidak," kata General Manajer PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Adi Soemarmo Abdullah Usman di Solo, Rabu (6/11/2019) seperti dikutip Antara.
Pemerintah, lanjut Abdullah, juga belum memutuskan apakah KA bandara tersebut nanti berstatus KA perintis atau bukan. "Kalau memang ini lepas dari perintis ya cari sendiri [tarifnya]. Kalau perintis nanti dibayari negara, jadi modelnya belum ketemu," imbuhnya.
KA bandara akan mulai diresmikan dan segera beroperasi akhir tahun ini, tepatnya di kisaran tanggal 20-24 Desember mendatang.
"Pengerjaannya juga sudah hampir selesai. Kalau fasilitasnya sudah selesai 100 persen, baik yang di Stasiun Solo Balapan maupun yang ada di bandara. Saat ini pengerjaan tinggal menyisakan penyambungan rel di empat titik," tuturnya.
Adapun beberapa fasilitas yang disediakan di antaranya toilet, mushola dan fasilitas untuk penyandang disabilitas. Menurut Abdullah, fasilitas di stasiun bandara baik yang ada di Stasiun Solo Balapan maupun di Bandara Adi Soemarmo tak jauh berbeda.
"Untuk kapasitas ruang tunggunya tidak terlalu luas karena satu rangkaian ada empat gerbong, satu gerbong berkapasitas 50 orang. Jadi kami siapkan ruang tunggu berkapasitas 250 orang," katanya.
Selain itu, untuk memudahkan penumpang pesawat yang melakukan perjalanan dari Stasiun Solo Balapan, pihaknya juga menyediakan fasilitas check in tiket dan baggage handling atau layanan bagasi di stasiun tersebut.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana