tirto.id - The Weeknd telah menyumbangkan 500.000 dolar AS ke sejumlah organisasi yang berkomitmen untuk kesetaraan ras. Selain itu, Weeknd juga meminta para penggemarnya untuk "memberikan apa yang bisa diberikan" untuk tujuan penting serupa.
Seperti dilansir NME, sumbangan seniman asal Toronto ini muncul setelah protes massa di seluruh AS dan dunia selama sepekan terakhir untuk menuntut keadilan atas kematian George Floyd setelah ditindih polisi di Minneapolis, Amerika pekan lalu (25 Mei).
Melalui akun Instagram pada Senin malam (1 Juni), The Weeknd membagikan serangkaian tanda terima dari sumbangannya ke Black Lives Matter Global Network ($ 200.000), inisiatif Kampanye Kamp Hak Asasi Manusia Colin Kaepernick ($ 200.000) dan National Bail Out ($ 100.000).
Selain itu, The Weeknd juga mendesak para penggemar dan pengikutnya untuk terus mendukung saudara-saudari di luar sana guna mendorong perubahan nyata bagi kehidupan.
"Mendesak semua orang dengan kantong besar untuk memberi dan jika Anda memiliki kurang tolong beri apa yang Anda bisa meskipun itu dalam jumlah kecil."
Kemarin (2 Juni), The Weeknd menyerukan agar mitra dan eksekutif industri musik, termasuk Universal Music Group, Spotify dan Apple Music, untuk secara terbuka mendeklarasikan sumbangan mereka untuk tujuan serupa.
"Tidak ada yang mendapat keuntungan dari musik lebih dari label dan layanan streaming," tulisnya. “Aku memberi kemarin dan aku mendesakmu. Itu akan berarti dan komunitas jika kau bisa bergabung dengan kami."
Kemarin juga melihat Jay-Z dan perusahaan hiburannya Roc Nation mengeluarkan iklan satu halaman penuh di surat kabar seluruh AS yang didedikasikan untuk mengenang George Floyd.
Selain itu, platform musik Bandcamp telah mengumumkan bahwa mereka akan menyumbangkan seluruh keuntungan mereka pada tanggal 17 Juni 2020 ke The NAACP Legal Defense Fund.
Keputusan itu terinspirasi oleh protes yang sedang berlangsung di seluruh dunia setelah kematian George Floyd dan kasus-kasus ketidakadilan rasial lainnya.
Selain itu, donasi ini juga sekaligus untuk memperingati Juneteenth, atau yang biasa disebut Hari Kebebasan atau Hari Emansipasi di AS, yakni pengumuman penghapusan perbudakan orang Afrika-Amerika pada tahun 1865.
Co-founder Bandcamp, Ethan Diamond mengatakan bahwa pembunuhan yang terjadi pada George Floyd baru-baru ini dan kasus yang sudah-sudah seperti pada Tony McDade, Sean Reed, Breonna Taylor, Ahmaud Arbery adalah tragedi yang mengerikan.
“Kami mendukung orang-orang yang menuntut keadilan, kesetaraan, dan perubahan, dan orang-orang kulit berwarna di mana-mana yang hidup dengan rasisme setiap hari, termasuk banyak rekan karyawan dan seniman serta penggemar kami di komunitas Bandcamp,” ungkap Diamond seperti dilansir NME.
Editor: Agung DH