Menuju konten utama

Teten Ungkap Potensi Belanja Produk UMKM Capai Rp2.000 T

Potensi belanja produk UMKM dalam negeri bisa mencapai Rp2.000 triliun per tahunnya.

Teten Ungkap Potensi Belanja Produk UMKM Capai Rp2.000 T
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki (kedua kanan) mengamati produk pie susu saat mengunjungi salah satu toko oleh-oleh khas Bali di Kuta, Badung, Bali, Kamis (26/1/2023) malam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/hp.

tirto.id - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menuturkan, potensi belanja produk UMKM dalam negeri bisa mencapai Rp2.000 triliun per tahunnya. Potensi tersebut berasal dari belanja BUMN, pemerintah hingga belanja dari ibu kota Nusantara.

Dia mencatat dari BUMN sekitar Rp500 triliun untuk membeli produk UMKM. Kemudian untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) Rp400 triliun, swasta dan usaha besar Rp400 triliun hingga dari pihak lainnya yang harus dioptimalkan oleh pelaku UMKM. Hal tersebut disampaikan Teten saat menghadiri acara INABUYER B2B2G EXPO 2023 di Gedung Smesco Jakarta.

"Ini peluang dan harus digarap agar semakin banyak produk UMKM yang masuk rantai pasok industri, baik nasional maupun global," ucap Teten dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (6/7/2023).

Lebih lanjut, dia menuturkan terdapat dua manfaat yang bisa diperoleh UMKM dengan masuk ke dalam rantai pasok industri. Pertama, memudahkan pihak perbankan mengucurkan kreditnya ke UMKM.

"Ketika ada kepastian pasar bagi produk UMKM, maka perbankan menjadi yakin dan tidak ragu lagi untuk membiayai bisnis UMKM," tuturnya.

Kedua, dengan masuk ke dalam rantai pasok industri maka akan ada peningkatan kualitas standar produk UMKM.

"Ada pendampingan bagi UMKM dalam meningkatkan standar produk. Kami bantu UMKM dalam hal itu. Sebab kalau bukan kita yang membeli, lalu siapa lagi," imbuhnya.

Sementara itu, Teten menyampaikan pada gelaran Inabuyer 2023 sebanyak 23 BUMN dan 15 kementerian/lembaga dengan anggaran pengadaan terbesar akan memberikan informasi kebutuhan pengadaannya dan dipertemukan dengan UMKM yang memiliki produk yang berkualitas dan terstandarisasi.

Dia pun optimistis Inabuyer B2B2G Expo 2023 ini mampu mendorong ekosistem kemitraan yang ideal. Diantaranya, menguntungkan kedua belah pihak, memberikan peluang bagi UMKM menjadi pemasok bahan pendukung dan bahan utama, hingga memberikan pendampingan standarisasi produk UMKM.

Sementara itu, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi menyebutkan, kegiatan seperti ini harus lebih sering diselenggarakan. Apalagi karena sudah banyak produk UMKM yang memiliki kualitas setara dengan produk pabrikan usaha besar.

"UMKM harus naik kelas, sehingga produk mereka mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Terlebih lagi, kita akan memiliki bonus demografi yang luar biasa besar yang harus dioptimalkan," ucapnya.

Hendrar pun mengajak pelaku UMKM masuk ke dalam e-katalog pemerintah dan memasarkan produknya. Dia menilai langkah tersebut merupakan ceruk pasar yang besar melalui APBN dan APBD.

“Manfaat masuk e-katalog diantaranya adalah UMKM bisa bertransaksi dengan K/L dan Pemda. Juga, meningkatkan transaksi belanja produk dalam negeri," kata Hendrar.

Baca juga artikel terkait PRODUK UMKM atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin