tirto.id - Berselang sebulan setelah bom meledak di Gereja Katedral Makassar, polisi kembali menangkap 11 terduga teroris. Mereka berada dalam jaringan sama kelompok Villa Mutiara Makassar. Penangkapan ke-11 terduga berlangsung pada Kamis (29/4/2021).
Polisi menyebut, pelaku terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar, salah satu grup pro-ISIS terbesar di Indonesia.
“Ini merupakan jaringan yang sama, yaitu jaringan Villa Mutiara. Para tersangka memiliki keterkaitan dengan peristiwa bom diri di Katedral Makassar,” ucap Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Jumat (30/4/2021).
Dengan bertambahnya 11 terduga, kini pasca-ledakan di gereja itu, Polri telah menangkap 55 terduga teroris jaringan Makassar. Mereka terdiri atas 48 laki-laki dan 7 perempuan. Tak hanya di sana, Densus juga beroperasi di beberapa daerah di Indonesia, tetapi sebagian tidak terkait dengan jaringan Makassar alias beroperasi sendiri.
Rinciannya sebaga berikut: Nusa Tenggara Barat (5 orang), Jakarta (12 orang), Makassar (55 orang), Jawa Timur (5 orang), Jawa Barat (6 orang), Jawa Tengah (6 orang), Bekasi (1 orang), dan Yogyakarta (9 teroris).
“Sehingga semuanya berjumlah 99 tersangka teroris yang telah diamankan,” sambung Ramadhan.
Pelaku bom bunuh diri di depan Katedral Makassar terdiri atas seorang laki-laki dan perempuan. Keduanya merupakan pasangan suami istri yang mengendarai motor dengan nomor polisi DD 5984 MD saat melakukan aksinya.
Identitas laki-laki tersebut berinisial L, sementara pasangannya ialah YSF. Mereka pekerja swasta dan baru menikah enam bulan. Kedua pelaku berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), kelompok yang pernah mengebom katedral Our Lady of Mount Carmel, di Pulau Jolo, Filipina Selatan, dua tahun lalu.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali