Menuju konten utama

Tema International Women's Day IWD 2024 dan Kapan Diperingati?

Tema International Women's Day 2024 yang akan diperingati pada 8 Maret. Baca juga sejarah singkat IWD atau Hari Perempuan Sedunia.

Tema International Women's Day IWD 2024 dan Kapan Diperingati?
Massa dari Aliansi Simpul Puan melakukan aksi memperingati Hari Perempuan Internasional di Halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/3/2023).ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi.

tirto.id - International Women’s Day (IWD) atau dalam bahasa Indonesia disebut Hari Perempuan Sedunia tahun 2024 akan segera diperingati pada tanggal 8 Maret 2024.

IWD merupakan hari yang didedikasikan untuk merayakan pencapaian kaum perempuan dalam berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, budaya, dan politik di seluruh dunia.

Selain itu, IWD juga menjadi momentum untuk menyadari dan mengatasi berbagai tantangan yang masih dihadapi oleh perempuan, seperti kekerasan berbasis gender, ketidaksetaraan akses pendidikan dan kesehatan, serta minimnya representasi dalam posisi kepemimpinan.

Tema Peringatan International Women's Day 2024

Tma kampanye untuk IWD 2024 adalah "Inspire Inclusion" yang bertujuan untuk menginspirasi orang agar memahami dan menghargai inklusi perempuan.

Kampanye ini juga bertujuan untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif dan ketika perempuan merasa terinspirasi untuk terlibat, maka akan muncul rasa memiliki, relevansi, dan pemberdayaan.

Warna yang melambangkan IWD tahun 2024 adalah ungu, hijau, dan putih di mana ungu melambangkan keadilan dan martabat, hijau mewakili harapan, dan putih mencerminkan kemurnian.

Tujuan IWD 2024 adalah menginspirasi inklusi perempuan, menciptakan kesadaran, dan memperkuat fokus pada kesetaraan gender. Kampanye #InspireInclusion diarahkan untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif bagi perempuan.

IWD juga berfungsi untuk memberi kesempatan bagi semua orang, tanpa memandang negara, kelompok, atau organisasi, agar bisa bersatu dalam mendukung hak-hak perempuan, meningkatkan solidaritas global, dan mendorong tindakan kolaboratif.

IWD tidak hanya merayakan pencapaian perempuan, tetapi juga menyoroti isu-isu yang masih dihadapi oleh perempuan di masa kini dan juga sebagai upaya untuk mengakhiri kekerasan berbasis gender, ketidaksetaraan ekonomi, dan kurangnya akses perempuan ke layanan pendidikan dan kesehatan.

Selain itu, IWD juga memberikan ruang bagi kelompok di seluruh dunia untuk memilih cara mereka sendiri dalam memperingati hari ini, sesuai dengan konteks dan tujuan masing-masing.

Sejarah Singkat International Women’s Day

Hari Perempuan Sedunia (International Women's Day atau IWD) dirayakan sejak 1900-an sebagai respons terhadap ketidakpuasan dan ketidaksetaraan perempuan.

Puncaknya pada tahun 1908, 15,000 perempuan berunjuk rasa di New York City untuk memperjuangkan hak-hak seperti jam kerja yang lebih singkat, upah yang lebih baik, dan juga hak pilih.

Usaha ini menginspirasi pembentukan Hari Perempuan Nasional (National Woman's Day/NWD) di Amerika Serikat pada tahun 1909 dan pada tahun 1910, Clara Zetkin dari Jerman mengusulkan ide Hari Perempuan Internasional, yang kemudian disetujui pada Konferensi Internasional Perempuan Pekerja.

Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan pada tanggal 19 Maret 1911 di beberapa negara Eropa.

Tanggal tersebut kemudian diubah menjadi 8 Maret, yang telah menjadi hari global untuk memperingati perjuangan dan pencapaian perempuan.

Sepanjang sejarahnya, IWD menjadi momentum penting untuk memperjuangkan kesetaraan perempuan, dengan berbagai tema dan kegiatan perayaan yang semakin berkembang hingga saat ini.

Baca juga artikel terkait IWD atau tulisan lainnya dari Fajri Ramdhan

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Fajri Ramdhan
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Dipna Videlia Putsanra