Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Teks Laporan Hasil Observasi: Contoh dan Fungsinya

Teks laporan hasil observasi dirancang setelah melakukan pengamatan, berfungsi sebagai laporan tanggung jawab sebuah tugas dan pengamatan.

Teks Laporan Hasil Observasi: Contoh dan Fungsinya
Ilustrasi Kamus. foto/IStockphoto

tirto.id - Teks laporan hasil observasi merupakan jenis teks yang mencakup penjabaran umum atau melaporkan suatu hasil dari suatu pengamatan (observasi).

Ini ditulis setelah melakukan pengamatan terhadap benda, hewan, tumbuhan, manusia, maupun suatu peristiwa.

Teks jenis ini dapat dimaknai sebagai teks yang mencakup gambaran umum dari hasil pengamatan (observasi), kemudian dilakukan penjabaran secara lengkap oleh penulis melalui deskripsi.

Teks laporan hasil observasi juga kerap disebut sebagai teks klasifikasi. Penyebutan tersebut disematkan lantaran teks laporan hasil observasi memuat pembagian jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

Dikutip dari E-Modul Bahasa Indonesia oleh Kemendikbud, penulisan teks laporan hasil observasi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

    • Melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan kegiatan pengamatan
    • Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan, dan/atau pemecahan masalah dalam pengamatan
    • Saran untuk pendokumentasian
    • Sebagai sumber informasi terpercaya
Umumnya, laporan hasil observasi disusun berdasarkan tiga bagian struktur.

Dalam CMS Cara Menguasai Soal Bahasa Indonesia SMA dan MA: Latihan Soal dan Pembahasan HOTS oleh Tomi Rianto, disebutkan bahwa bahwa laporan hasil observasi disusun berdasarkan judul, klasifikasi umum, dan deskripsi.

Contoh Laporan Hasil Observasi

Contoh laporan hasil observasi yang merujuk dari bukuBahasa Indonesia oleh Erwan Rachmat, yakni kantong semar.

Kantong Semar

Kantong semar adalah tanaman karnivora pemakan serangga, ulat, dan anak katak. Tanaman ini hidup di daerah yang minim unsur nitrat dan fosfat.

Untuk memperoleh kedua unsur tersebut, tanaman kantong semar ini pun hidup sebagai tanaman karnivora.

Untuk mencerna mangsanya, tumbuhan ini mempunyai enzim pemecah protein atau zat kimia di dalam kantongnya.

Kantong atau periuk yang berfungsi sebagai perangkap serangga tersebut bukan bunga, melainkan perubahan bentuk ujung daun.

Tumbuhan ini juga masih melakukan fotosintesis untuk kebutuhan akan zat tepung dan gula. Proses fotosintesis terjadi di daun pada bagian pangkal batang yang berbentuk pipih dan berwarna hijau.

Bibir kantung mengeluarkan bau manis dan menyengat yang menarik lalat atau serangga lain. Di Kalimantan, ada kantong semar yang mampu menjebak burung dan tikus kecil.

Tidak semua serangga dimangsa oleh si kantong semar. Tumbuhan ini tidak memangsa jenis laba-laba tertentu dan semut.

Antara kantong semar dan semut terjalin kerja sama yang erat dan saling menguntungkan. Semut-semut dibiarkan bebas oleh si kantong semar untuk mengambil sisa-sisa serangga yang dimangsa di dalam kantong atau periuk.

Di sini, semut menjadi yang beruntung karena mendapat sampah sisa makanan dalam kantong. Kantong semar pun menjadi bersih.

Kantong semar mempunyai banyak spesies. Tumbuhan ini hidup di daerah hutan hujan tropis, mulai dari dataran rendah, menengah, dan tinggi.

Kebanyakan tumbuhan ini hidup di Australia bagian utara, Asia Tenggara. dan Cina bagian selatan.

Ada 82 jenis kantong semar. Jenis terbanyak terdapat di Kalimantan dan Sumatera, yakni 64 jenis.

Keindahan dan keunikan bentuk maupun warna tanaman ini sangat menarik perhatian para pengoleksi tanaman hias. Tak heranlah jika banyak orang di seluruh dunia mengoleksi tanaman kantong semar ini.

Baca juga artikel terkait HASIL OBSERVASI atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yonada Nancy