Menuju konten utama

Tekan Angka Bunuh Diri, Pemkab Gunung Kidul Bentuk Satgas

Menurut data Polres Gunung Kidul, dalam kurun waktu 2009 hingga 2015, terdapat 174 kasus bunuh diri di Gunung Kidul, jika diambil angka rata-rata, per tahunnya kurang lebih 25 kejadian bunuh diri.

Tekan Angka Bunuh Diri, Pemkab Gunung Kidul Bentuk Satgas
Ilustrasi bunuh diri [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Guna menekan angka bunuh diri, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membentuk "Satgas Berani Hidup" demi mengurangi angka kematian akibat bunuh diri di wilayah ini.

Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi mengatakan, pembentukkan Satgas Berani Hidup bertepatan dengan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang dicanangkan oleh IASP (International Association for Suicide Prevention) dan WHO (World Health Organization) telah dideklarasikan di Stockholm sejak 10 September 2003.

"Bertepatan dengan tanggal tersebut Pemerintah Gunung Kidul membentuk satuan tugas [satgas] penanggulangan bunuh diri di Gunung Kidul yang bernama 'Satgas Berani Hidup'," kata Immawan di Gunung Kidul, Senin (12/9/2016).

Lebih lanjut Immawan mengatakan, dibentukknya satgas tersebut guna merespons tingginya angka bunuh diri di Gunung Kidul.

Para anggota satgas tersebut, kata dia, terdiri dari wakil-wakil dari lembaga kedinasan (pemerintah) dan unsur masyarakat, baik kelembagaan maupun individual.

Ia juga menegaskan, satgas tersebut akan membuat program terstruktur, terorganisasi, dan terintegrasi untuk bersama sama mengatasi problematika sosial yang menjadi faktor risiko bunuh diri di Gunung Kidul.

Immawan mengatakan bahwa Satgas Berani Hidup adalah suatu momentum untuk menyatakan bahwa masyarakat Gunung Kidul pada dasarnya adalah masyarakat yang memiliki etos kerja yang tinggi, guyub rukun, dan mempunyai tanggung jawab sosial yang luar biasa dalam wujud swadaya masyarakat yang sangat besar.

"Oleh sebab itu, kasus bunuh diri merupakan gambaran yang antagonis dari karakter masyarakat Gunungkidul secara umum. Realita ini harus disikapi dengan bijaksana," katanya.

Ia pun menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya mencegah kasus bunuh diri di Gunung Kidul.

"Kami tidak bisa mengabaikan begitu saja hanya dengan memegangi kredososial masyarakat Gunung Kidul secara umum. Sebaliknya, kami harus berupaya menanggulangi, mengurangi bila dimungkinkan bisa meniadakan kasus bunuh diri," katanya.

Harapannya dengan terbentuknya satgas tersebut, pemerintah bersama masyarakat dapat bekerja sama dalam mengubah cara pandang, perilaku, dan pemikiran negatif menjadi lebih berpikir positif, optimistis, dan bersyukur dalam suka maupun duka.

Sementara itu, Wakil Ketua Satgas Berani Hidup Ida rochmawati menambahkan bahwa data Polres Gunung Kidul telah terjadi 174 kasus bunuh diri dalam kurun waktu 2009 s.d. 2015, artinya jika diambil rata-rata terjadi 25 kejadian bunuh diri per tahun.

"Dari grafik tersebut, dapat dilihat bahwa tren kasus bunuh diri di Kabupaten Gunung Kidul dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, lalu mengalami penurunan. Diperkirakan data yang tercatat merupakan fenomena puncak gunung es," katanya.

Baca juga artikel terkait BUNUH DIRI

tirto.id - Hard news
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto